Senin, 07 Juli 2014

Survei LSN: Prabowo Kuasa 48,6% Pulau Jawa

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis survei terbarunya yang menunjukan pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa berhasil menguasai Jawa dengan sekitar sebesar 48,6 persen suara. Namun demikian, LSN memprediksi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla masih bisa memenangi Pemilu Presiden 9 Juli mendatang.
"Jokowi-JK masih mungkin menang tapi maksimal 51,9 persen, sementara Prabowo masih mungkin kalah dengan 48,1 persen," ujar Direktur Eksekutif LSN, Umar S Bakry, dalam konferensi pers di Hotel Grand Menteng, Jalan Matraman Raya, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Umar menerangkan, surveinya kali ini hanya fokus di Pulau Jawa. Hal ini lantaran jajak pendapat dilakukan pada menit-menit terakhir menjelang pilpres. Namun Umar menyebut Pulau Jawa menjadi kantong suara yang besar untuk pemilu mendatang. Sebab pulau ini menyubang 65 persen suara nasional.
Dalam survei itu, pasangan nomor urut satu meraih 48,6 persen suara jika pemilu digelar pada hari survei dilakukan. Sementara Jokowi-JK hanya meraih 39 persen saja dan total pemilih yang belum menentukan pilihan sebesar 12,4 persen.
Jokowi-JK hanya menang di Yogyakarta dengan raihan suara 60 persen dukungan, sementara Prabowo 33,3 persen, sisanya pemilih galau sebesar 6,7. Di lima provinsi lainnya Prabowo-Hatta berkuasa, seperti di Banten, pasangan nomor urut 1 itu menang dengan 65,7 persen suara.
Dari hasil ini, LSN memprediksi bagaimana raihan para pasangan di pilpres mendatang berdasarkan elektabilitas para capres, pemilih mengambang, dan margin of error. Hasilnya, Prabowo-Hatta diprediksi meraih 48,1 sampai 62,9 persen suara. Sementara, Jokowi-JK mendapat 37,1 hingga 51,9 persen. Dengan demikian, kedua pasangan masih dapat menang.
Survei LSN digelar pada 1-5 Juli 2014 di enam provinsi di Pulau Jawa. Populasinya adalah seluruh penduduk Pulau Jawa yang sudah memiliki hak pilih dengan 880 responden sebagai sampelnya. Responden diwawancara melalui telepon. Tingkat kepercayaan sebesar 95 persen dengan margin of error sekitar 3,3 persen.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar