Karena gerilyawan hanya menyerang ketika diserang dan serangan gerilyawan bersifat sporadis tanpa komando, maka di media sosisal bisa dipastikan pihak Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) menjadi bahan hantaman pasukan komando dari kubu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa.
Selama pelaksanaan kampanye pilpres kemarin, media sosial juga diramaikan dengan beragam info pasangan capres cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Lembaga pengamat media sosial PoliticaWave menilai, selain sebagai ajang kampanye kreatif, media sosial juga kerap digunakan untuk menyerang pasangan capres cawapres.
"Selama periode Mei-Juni 2014, ada 458.678 percakapan dengan konten tentang fitnah atau kampanye hitam. Jokowi - JK merupakan pasangan yang paling banyak diserang oleh kampanye hitam, dengan prosentase 74,5 persen serangan kampanye hitam dan 25,5 persen kampanye negatif," kata pendiri PoliticaWave Yose Rizal dalam pernyataan tertulis yang diterima merdeka.com, Senin (7/7/2014).
Beberapa kampanye hitam yang menyerang pasangan Jokowi - JK adalah tuduhan beragama Kristen dan keturunan Tionghoa, tuduhan komunis, tuduhan membuat surat penangguhan ke Kejaksaan, capres boneka, tidak bisa shalat, wudhu dan ngaji, didukung Yahudi/Zionis, akan menghapus sertifikasi guru dan akan menghapus raskin.
Pasangan Prabowo-Hatta lebih banyak mendapat kampanye negatif sebesar 83,5 persen dibandingkan kampanye hitam sebesar 16,5 persen. Kampanye hitam terhadap Prabowo-Hatta yaitu Memiliki dua kewarganegaraan, tuduhan psikopat, video pemukulan di KPU, transaksi saham palsu dan video kampret.
"Ini adalah fakta yang sangat menyedihkan dalam pesta demokrasi di indonesia. Pemilu yang sejatinya adalah pesta rakyat dinodai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang menempatkan kepentingan sesaat di atas kerukunan dan stabilitas bangsa. Para pembuat dan penyebar kampanye hitam harus dihukum secara tegas," kata Yose.
Selain itu, dari hasil pemantauan selama kampanye, PoliticaWave mencatat 5.977.879 percakapan dan 1.592.323 netizen yang melakukan percakapan terkait kedua pasangan capres dan cawapres. [merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar