Dosen Fisipol Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Leo
Agustino, menilai hasil publikasi survei menunjukkan bahwa pasangan Joko
Widodo - Jusuf Kalla (Jokowi-JK) masih unggul elektabilitasnya
dibanding pasangan Prabowo-Hatta.
"Merujuk beberapa survei lembaga survei berwibawa dan terpercaya,
yang dilakukan mulai awal Mei hingga akhir Juni, dapat disimpulkan
pasangan Jokowi-JK masih unggul berbanding pasangan Prabowo-Hatta,"
tegas Leo saat dihubungi dari Jakarta, Senin (7/7/2014).
Kedua, lanjutnya, persentase dukungan terhadap Prabowo-Hatta nampak
meningkat. Namun sebenarnya persentase suara yang mendukung Jokowi-JK
juga meningkat signifikan.
Contoh survei yang dilakukan oleh LSI. Pada survei pertama 1-9 Mei,
pasangan nomor urut 1 hanya memeroleh 22,75 persen, sementara Jokowi-JK
mendapat 35,42 persen.
Pada survei kedua 1-9 Juni, persentase suara pasangan nomor urut 1
meningkat menjadi 38,7 persen. Dan pasangan Jokowi-JK juga meningkat
menjadi 45 persen.
"Kenaikan di kedua pasangan calon disebabkan mulai memilihnya para undecided voters pada survei kedua," kata dia.
Ketiga, margin keunggulan pasangan Jokowi-JK berbanding Prabowo-Hatta ada pada rentang 6 persen-12 persen. Jika sampling error berada pada tingkat 2 hingga 2,5 persen, maka agak sulit bagi pasangan nomor urut 1 untuk mengejar pasangan Jokowi-JK.
"Apalagi, exit poll yang dilakukan di TPS luar negeri menunjukkan hal tersebut," tegasnya.
Menurut dia, selisih yang cukup lebar seperti tersebut di atas disebabkan beberapa faktor.
Pertama, prestasi yang ditorehkan oleh Jokowi selama memangku jabatan
sebagai Walikota Solo dan keberhasilannya merubah wajah Jakarta.
Kedua, pasangan ini jauh dari persepsi terlibat kasus korupsi.
Ketiga, kesederhanaan dan kemauan Jokowi untuk mendengar keluh-kesah masyarakat melalui metode blusukannya.
"Dan keempat, ketegasannya yang nampak melalui kebijakan yang pernah dilaksanakan Jokowi di Solo maupun Jakarta," tukas Leo. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar