Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) memanfaatkan waktu luangnya dalam minggu tenang sebelum pemungutan suara pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 dengan berangkat Umroh ke tanah suci.
Nah, oleh juru debat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Fahri Hamzah, keberangkatan Jokowi untuk menjalankan ibadah dinilai sebagai pencitraan.
"Saya berhak punya komen, pencitraan ini sudah melelahkan. Jangan diisi lagi pencitraan, tapi konsolidasi masing-masing agar tak merasa dicurangi," kata Fahri di Gedung DPR Jakarta, Senin (7/7/2014).
Politikus PKS itu juga menyebut pakaian Ihram yang dikenakan Jokowi saat ibadah umroh tidak sesuai syariat.
"Seperti lagi ramai, masa pakaian ihramnya sebelah kiri. Kalau ada polisi agama diseret itu. Kalau sudah niat, lalu pakaian ihram harus di kanan. Ini soal pencitraan harus dikurangi saat minggu tenang," sindirnya. [Fat/jpnn]
Mulut orang ini mesti dijahit soalnya apapun yang keluar tak ada baiknya. Najis begitulah kata salah satu mantan tokoh muhamadiyah, kalau nggak keliru Syafii Maarif.
BalasHapusLEBIH AFDOL MULUT SI ANJING FAHRI DI SUMPAL TAI BABI.....
HapusTOKOH SETAN INI PANTESNYA JADI POLITIKUS IBLIS
Urusan ibadah jangan dibawa bawa ke politiklah... yang berhak menerima ibadah seseorang atau menolak itu hanya Allah... Manusia hanya bisa niat dan menjalankanya
BalasHapusMulut yang bau sampah ya kayak begini. Buat apa ngurusi ibadah orang lain. Urus itu ibadah Kuota Impor Daging Sapinya pak LHI.
BalasHapusini org dasar tukang fitnah,,itu foto jokowi saat sa'i,,ga tau ya beda sa'i dan thawaf,,pada saat thawaf jokowi benar mengenakan ihram sebelah kanan yg terbuka,,,klo sa'i itu tidak diwajibkan lagi sebelah kanan yg terbuka,,,bebas,azab perih yg kau dapat memfitnah orangsembarangan
BalasHapus