Anggota Koordinatoriat Tim Relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Eva Kusuma
Sundari, menduga ada skenario untuk mempersulit WNI di kantung-kantung
suara Jokowi-JK di luar negeri untuk menyalurkan hak pilih mereka.
Skenario itu setidaknya ada di tiga wilayah yakni Malaysia, Hongkong,
dan Amerika Serikat. "Kami mengendus skenario simpatisan Jokowi di
Hongkong, Malaysia dan AS dipersulit dan tak dipenuhi hak memilih
mereka," ujar Eva di Jakarta, Senin (7/7/2014) dinihari.
Eva mengutarakan sedikitnya 600 WNI terbang dari Kota Los Angeles ke New
York karena tidak mendapat hak pilih di Kantor Konjen RI di Los
Angeles. Namun, di Konsulat Jenderal RI di New York, ratusan WNI
tersebut juga mengalami hal serupa.
"Dengan alasan tak ada kertas suara, hak pilih mereka tak diberikan. Kok ini aneh," kritik Eva.
Ia mengutarakan usaha untuk mempersulit para WNI yang menjadi TKI juga
terjadi di Hong Kong. Bahkan hal tersebut sudah terasa sejak awal.
"Kemudian saat hari pencoblosan, sebagian besar anak-anak TKI tak
diizinkan majikannya berangkat ke TPS. Jadi mereka sejak awal sudah
lapor ke KBRI agar mencoblos menggunakan surat. Itu pun tak dilayani.
Lalu saat pencoblosan di TPS, banyak dari mereka yang tidak dibolehkan
masuk. TPS-nya langsung ditutup," bebernya.
Eva menegaskan Tim Jokowi-JK takkan tinggal diam. "Kami akan membuat
sikap dan mempermasalahkan ini ke KPU dan Bawaslu," ujar Eva. [beritasatu,metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar