Debat calon presiden dan calon wakil presiden Sabtu 5 Juli 2014 lalu semakin
menghangatkan persaingan pemilihan presiden yang akan digelar 9 Juli
2014 nanti. Debat tersebut adalah kesempatan terbaik untuk menarik pemilih
yang masih golput.
Danareksa Sekuritas menilai pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) lebih unggul.
Helmy kristanto, dalam hasil riset Danareksa pagi ini, mengatakan
Jokowi tampak lebih percaya diri dalam memaparkan visinya dan
mempertahankan pendapatnya.
"Jika Jokowi menang maka arus modal yang kuat kemungkinan besar akan
terjadi minggu depan yang akan mendorong valuasi pasar dan mengapresiasi
rupiah," kata Helmy.
Oleh karena itu, Danareksa merekomendasikan saham BBRI, BBCA, BMRI, ASII dan TLKM.
"Selama ini investor menarik uangnya sambil menunggu hasil pemilu.
Jika Jokowi menang, maka menurut kami arus modal yang kuat akan
terjadi," kata Helmy.
Danareksa juga mengatakan menguatnya nilai tukar akan berdampak
positif kepada sektor infrastruktur dan konstruksi. Sektor konstruksi
bisa kembali ke valuasi puncak tahun lalu sebesar 21x PE.
"Jika Jokowi menang maka IHSG bisa mencapai target 5.248 akhir tahun ini," kata Helmy.
Sebaliknya, jika Jokowi kalah, maka pasar diperkirakan akan berekasi
negatif. Meski demikian, pelaku pasar sudah memperhitungkan kemungkinan
ini. Rupiah juga diperkirakan akan melemah jika Jokowi kalah, sehingga
akan memiliki dampak negatif bagi saham-saham eksportir seperti GJTL,
SMSM, dan saham komoditas seperti INCO, TINS, LSIP, dan ADRO. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar