Kepergian calon presiden Joko Widodo menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci rupanya tidak menyurutkan gelombang badai fitnah.
Baru-baru ini ada yang mengunggah foto yang mengesankan Jokowi seolah
tidak tahu cara menggunakan kain ihram dengan benar pada saat
melaksanakan ibadah tawaf. Foto tersebut disebarkan ke berbagai kalangan
agar umat Islam Indonesia mau meyakini propaganda Jokowi adalah kafir.
"Tidak cukup puas mereka mengafirkan Jokowi yang seharusnya diperlakukan
sebagai sesama muslim. Mereka kini menyerang kekhusyukan ibadah umrah
yang sedang dilakukan Jokowi di Kota Mekah Almukoromah," ujar Ahmad
Basarah dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin (7/7/2014)
malam.
Wakil Sekjen PDI Perjuangan itu ikut dalam rombongan umrah Jokowi. "Saya
sebagai saksi hidup yang bersama-sama Jokowi ikut melaksanakan ibadah
umrah. Pada saat tawaf, Jokowi mengenakan ihram yang digunakan sejak
dari Jedah sudah dengan syariat yang ditentukan, yaitu bahu bagian kanan
dibuka sebagai mana bukti foto-foto yang saya telah kirimkan ke
Jakarta," jelasnya.
"Foto yang mereka unggah di berbagai media sosial adalah foto Jokowi pada saat melaksanakan ibadah sai, di
mana pada saat sai sudah tidak disyaratkan lagi agar bahu kanan yang
dibuka. Tapi mereka mempropagandakan seolah-olah foto tersebut adalah
foto Jokowi saat melakukan tawaf," ujar Basarah.
Ia menduga ada yang mau mengampanyekan Jokowi bukan seorang muslim.
Basarah menegaskan tidak mungkin Jokowi bisa masuk ke Tanah Suci jika
bukan seorang muslim. Pasalnya, Kerajaan Arab Saudi sangat ketat
melarang nonmuslim masuk ke Tanah Suci Mekah.
"Saya hanya bisa berdoa dari Tanah Suci Mekkah ini agar saudara-saudara
muslim saya di Indonesia yang gemar mengafirkan sesama saudara muslimnya
sendiri demi mengejar sebuah jabatan atau kekuasaan, segera mendapatkan
hidayah dan ampunan dari Allah SWT," ucap Basarah.
Dia mengatakan pasangan Jokowi akan terus berjuang menegakkan kebenaran
dan keadilan demi bangsa dan negara semata-mata karena Allah SWT. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar