Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di sejumlah lembaga survei, seharus
elektabilitasnya bisa terus naik. Karena tim sukses Jokowi-JK kurang
cermat, sehingga situasi berbalik menurun.
Pengamat Politik Indo
Barometer Muhammad Qodari menilai masalah ketidakcermatan tim sukses
Jokowi-JK ini dibuktikan selama mengkampanyekan Capres Jokowi tidak
memaksimalkan kelebihan Jokowi yang justru tidak dimiliki Prabowo.
Menurut
Qodari, kelebihan Jokowi yang tidak dikemas secara maksimal atau
diblow-up, seperti Jokowi merupakan Capres pertama di Indonesia yang
lahir dari kalangan masyarakat menengah ke bawah atau rakyat biasa.
Jokowi mengawali jadi wali kota Solo dengan sukses.
“Menjadi
Gubernur DKI Jakarta pun, terbilang ada prestasi-prestasi yang menonjol
meski baru sebentar memimpin,” kata Qodari kepada wartawan Jakarta.
Artinya, Jokowi bukan kerabat keraton, atau keturunan bangsawan atau
ningrat seperti Soekarno, Megawati, Gus Dur (cucu pendiri NU), SBY
(menantu jenderal), Habibie (kerabat keluarga Soeharto).
Kelebihan
lain dibanding Capres Prabowo, Capres Jokowi memiliki keluarga yang
lengkap, istri, dan anak yang masih lengkap. Juga sifat anak Jokowi yang
tidak feninin seperti satu-satunya anak Prabowo yang berprofesi sebagai
desainer.
“Kelebihan-kelebihan tersebut sebenarnya kelebihan
yang tidak dimiliki Prabowo. Saya melihat, mereka terlena karena waktu
diawal-awal pencapresan, elektabilitas Jokowi selalu unggul dibanding
tokoh mana pun” ungkap Qodari.
Yang harus diingat, tegas Qodari,
lawan Jokowi saat ini bukan lawan yang sembarangan. Prabowo adalah
seorang jenderal bintang tiga yang memiliki pengalaman 28 tahun di dunia
militer.
Menurut Qadari, Prabowo juga ahli strategi, ahli sabotase di segala medan perang pernah
mengalami antara hidup dan mati waktu di Timor Leste, dan punya wawasan
cukup luas. [lensaindonesia]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar