Senin, 07 Juli 2014

Timses Jokowi Lupa Bahwa Prabowo Ahli Strategi di Segala Medan

Pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di sejumlah lembaga survei, seharus elektabilitasnya bisa terus naik. Karena tim sukses Jokowi-JK kurang cermat, sehingga situasi berbalik menurun.
Pengamat Politik Indo Barometer Muhammad Qodari menilai masalah ketidakcermatan tim sukses Jokowi-JK ini dibuktikan selama mengkampanyekan Capres Jokowi tidak memaksimalkan kelebihan Jokowi yang justru tidak dimiliki Prabowo.
Menurut Qodari, kelebihan Jokowi yang tidak dikemas secara maksimal atau diblow-up, seperti Jokowi merupakan Capres pertama di Indonesia yang lahir dari kalangan masyarakat menengah ke bawah atau rakyat biasa. Jokowi mengawali jadi wali kota Solo dengan sukses.
“Menjadi Gubernur DKI Jakarta pun, terbilang ada prestasi-prestasi yang menonjol meski baru sebentar memimpin,” kata Qodari kepada wartawan Jakarta. Artinya, Jokowi bukan kerabat keraton, atau keturunan bangsawan atau ningrat seperti Soekarno, Megawati, Gus Dur (cucu pendiri NU), SBY (menantu jenderal), Habibie (kerabat keluarga Soeharto).
Kelebihan lain dibanding Capres Prabowo, Capres Jokowi memiliki keluarga yang lengkap, istri, dan anak yang masih lengkap. Juga sifat anak Jokowi yang tidak feninin seperti satu-satunya anak Prabowo yang berprofesi sebagai desainer.
“Kelebihan-kelebihan tersebut sebenarnya kelebihan yang tidak dimiliki Prabowo. Saya melihat, mereka terlena karena waktu diawal-awal pencapresan, elektabilitas Jokowi selalu unggul dibanding tokoh mana pun” ungkap Qodari.
Yang harus diingat, tegas Qodari, lawan Jokowi saat ini bukan lawan yang sembarangan. Prabowo adalah seorang jenderal bintang tiga yang memiliki pengalaman 28 tahun di dunia militer.
Menurut Qadari, Prabowo juga ahli strategi, ahli sabotase di segala medan perang pernah mengalami antara hidup dan mati waktu di Timor Leste, dan punya wawasan cukup luas.  [lensaindonesia]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar