Pimpinan Pondok Pesantren Al Baghdadi, KH Junaedi Al Baghdadi
mengatakan siapapun yang terpilih menjadi presiden pada Pilpres 9 Juli
2014 adalah takdir dan kehendak dari Allah. Junaedi meminta jamaahnya
dan masyarakat Indonesia untuk menolak diadu domba meskipun berbeda
pandangan dalam Pilpres.
"Pak Jokowi bukan musuh Pak Prabowo, dan
Pak Prabowo juga bukan musuh Pak Jokowi. Kedua-duanya menjalankan
takdir Allah di era demokrasi di Indonesia. Maka itu siapapun kalian
jaga kesatuan persatuan," imbau Junaedi dalam acara doa bersama ribuan
jamaah Pondok Pesantren Al Baghdadi, Karawang, Jawa Barat, yang dihadiri
Jokowi, Jumat (4/7/2014) malam.
Dia meminta seluruh jamaah dan
masyarakat Indonesia tidak saling bermusuhan sebagai anak bangsa yang
hidup di dalam satu negeri.
"Semoga Pilpres berlangsung dalam
keadaan kondusif. Siapapun yang ditakdirkan, ketika Allah
sudah
berkehendak, Allah tidak melihat lagi latar belakangnya apa, maka
percayalah keputusan takdir. Orang boleh menafsirkan apapun tapi takdir
tidak bisa diramal siapapun," ujar dia.
Junaedi mengaku
mengapresiasi kehadiran Jokowi di pondok pesantrennya meskipun sedang
sibuk menjalankan kampanye. Dia bersama ribuan santri dan masyarakat,
kemudian mendoakan Jokowi.
"Semoga Jokowi nanti hadir kembali di
sini sebagai presiden ke tujuh, Insya Allah, amin. Semoga beliau
diberikan sehat oleh Allah, dan seluruh rakyat hatinya mencintai beliau
untuk Indonesia," ujar Junaedi.
Kehadiran Jokowi di Pondok Pesantren Al Baghdadi sekaligus menutup
rangkaian kampanyenya di Jawa Barat yang telah dijalankannya sejak
Selasa (1/7). Sebelumnya Jokowi telah menyapa masyarakat di Cilegon,
Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Depok, dan Bekasi. [republika]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar