Direktur Indonesia Public Institute Karyono Wibowo mengatakan dukungan
resmi Partai Demokrat kepada calon presiden Prabowo Subianto dapat
dianggap sebagai skenario besar untuk menjegal Joko Widodo.
"Ada skenario besar untuk menggagalkan Jokowi sebagai presiden
2014-2014. Salah satunya bisa dilihat dari bergabungnya Partai Demokrat
mendukung Prabowo Subianto," kata Karyono kepada wartawan di Jakarta,
Jumat (4/7/2014).
Karyono mengakui bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sejumlah
kesempatan telah meminta aparat netral. Namun, hal tersebut menjadi
paradoks karena SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat justru
meresmikan dukungan Partai Demokrat kepada Prabowo.
"Hal itu bakal menggoyahkan netralitas aparat dan pejabat pemerintahan
di pusat dan daerah, termasuk militer dan Polri. Dukungan ini sudah
pasti bukan tanpa alasan," terangnya.
Ia menambahkan Keluarga militer bisa condong ke Prabowo yang
satu-satunya calon dari militer karena dilatarbelakangani sentimen
korps.
"Ini sangat berbahaya jika aparat sudah tidak netral. Masyarakat harus
meminta komitmen netralitas Panglima TNI dan Kapolri," tegas Karyono.
Skenario lainnya ialah dengan pembentukan opini publik melalui lembaga
survei beberapa pekan terakhir. Menurut Karyono, beberapa lembaga survei
menghasilkan survei yang tidak wajar.
"Ada lompatan elektabilitas yang begitu tinggi dalam waktu sangat
singkat. Bagaimana mungkin Prabowo dalam waktu singkat bisa meningkat
drastis elektabilitasnya, apalagi sampai mengungguli Jokowi," kritiknya.
Karyono menduga lembaga survei tersebut berafiliasi dengan kekuatan politik tertentu untuk memengaruhi psikologi masyarakat. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar