Jelang hari pencoblosan Pilpres 2014, calon presiden
Joko Widodo dinilai menunjukkan perubahan sikap. Jika sebelunya Jokowi
dikenal sebagai sosok yang santun dan sabar, akhir-akhir ini menjadi
reaktif terhadap isu dan kritik yang berkembang.
Psikolog
Universitas Indonesia, Dewi Haroen berpendapat, perubahan sikap pada
Jokowi tersebut justru dapat merugikan dirinya sendiri. "Dulu Jokowi
tekenal dengan ra popo dan ra mikir, dia tidak terlalu peduli dengan
kritik. Kini energinya habis untuk meladeni kritik,” kata Dewi.
Secara
khusus Dewi mengamati perubahan itu pada pernyataan Jokowi tentang
penyerbuan simpatisan PDI Perjuangan ke TvOne. Menurutnya, ungkapan yang
terkesan memaklumi tindakan anarkis. "Pernyataan itu tidak pantas.
Siapa pun boleh protes, tapi tidak melanggar undang-undang. Ada Bawaslu,
KPI, dan Dewan Pers," tegasnya.
Menurut Dewi, perubahan sikap
Jokowi dari santun ke reaktif disebabkan karena ketidaksiapan. "Mungkin
dia tidak siap. Sebelumnya kan media darling, dipuji-puji media terus.
Sekarang dikritik terus, dia tidak siap," ujarnya [suaramerdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar