Jumat, 04 Juli 2014

Jokowi Dinilai Mulai Reaktif Terhadap Kritik

Jelang hari pencoblosan Pilpres 2014, calon presiden Joko Widodo dinilai menunjukkan perubahan sikap. Jika sebelunya Jokowi dikenal sebagai sosok yang santun dan sabar, akhir-akhir ini menjadi reaktif terhadap isu dan kritik yang berkembang.
Psikolog Universitas Indonesia, Dewi Haroen berpendapat, perubahan sikap pada Jokowi tersebut justru dapat merugikan dirinya sendiri. "Dulu Jokowi tekenal dengan ra popo dan ra mikir, dia tidak terlalu peduli dengan kritik. Kini energinya habis untuk meladeni kritik,” kata Dewi.
Secara khusus Dewi mengamati perubahan itu pada pernyataan Jokowi tentang penyerbuan simpatisan PDI Perjuangan ke TvOne. Menurutnya, ungkapan yang terkesan memaklumi tindakan anarkis. "Pernyataan itu tidak pantas. Siapa pun boleh protes, tapi tidak melanggar undang-undang. Ada Bawaslu, KPI, dan Dewan Pers," tegasnya.
Menurut Dewi, perubahan sikap Jokowi dari santun ke reaktif disebabkan karena ketidaksiapan. "Mungkin dia tidak siap. Sebelumnya kan media darling, dipuji-puji media terus. Sekarang dikritik terus, dia tidak siap," ujarnya  [suaramerdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar