Mengenai usulan anggaran pengadaan truk sampah, Ketua Fraksi Gerindra
DPRD DKI M Sanusi mengatakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta,
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak tahu menahu
permasalahan tersebut.
Menurutnya, Jokowi dan Ahok tidak mengetahui kalau anggaran pengadaan
truk sampah tidak diusulkan ke DPRD DKI.
Usulan tersebut telah
sebenarnya telah dimasukkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) DKI, tetapi tidak dituangkan dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2014.
“Nggak tahu, dia (Ahok) nggak tahu. Pak Wagub tahunya, dia sudah
perintah Dinas Kebersihan untuk beli 200 truk sampah. Bener itu sudah
diusulin, tapi ke Bappeda, bukan ke kita. Kan memang harus ke Bappeda
dulu, nggak langsung ke dewan. Nanti Bappeda yang mendata dan
menjustifikasi, baru kirim ke dewan,” kata Sanusi di DPRD DKI, Jakarta,
Selasa (4/2).
Makanya, saat APBD disahkan kemudian di-recheck lagi, Ahok kaget
melihat anggaran pengadaan 200 truk sampah tidak ada dalam APBD
Penetapan 2014.
“Reaksinya dia kaget. Dia bilang sudah suruh Dinas Kebersihan. Memang
betul sudah diusulkan ke Bappeda untuk justifikasi. Artinya, dari Dinas
Kebersihan masih mau swastanisasi bukan swakelola. Intinya Pak Wagub
kaget saja. Intinya visi misi Ahok soal pengelolaan sampah mau swakelola
bukan swastanisasi,” ujarnya.
Anggota Komis D DPRD DKI ini mengatakan Ahok tidak akan meneruskan kontrak multiyears
swastanisasi pengelolaan dan pengangkutan sampah. Kontrak tersebut
sudah berjalan sejak Juni 2013 dan akan berakhir pada Juni 2014.
Sehingga sebelum kontrak tersebut berakhir, Wagub menginginkan
Pemprov DKI membeli 200 truk sampah. Dengan begitu, ketika kontrak
berakhir, kerjasama tidak akan diteruskan, dan dimulai swakelola
pengangkutan sampah di masih-masing kelurahan atau kecamatan.
“Maksudnya Wagub, truknya beli sekarang, dianggarkan dulu. Juni tahun
ini dimatikan kontraknya. Jadi manajemen swakelola dipersiapkan dulu.
Tapi ternyata Dinas Kebersihan belum percaya diri untuk mengelola dengan
konsep swakelola,” jelasnya.
Sumber :
beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar