Selasa, 04 Februari 2014

Hendak Dijadikan Waduk Oleh Jokowi, Bagaimana Harga Tanah di Megamendung?

Pemukiman warga di kawasan waduk Megamendung masih didata untuk direlokasi. Bupati Bogor Rahmat Yasin menjamin tidak akan ada spekulasi kenaikan harga tanah akibat proyek tersebut.
"Saya sudah tugaskan pada camat dan kepala desa agar tidak keluar spekulan mengenai harga," kata Rahmat saat meninjau lokasi calon waduk Megamendung di Jalan Raya Puncak, Cipayung, Bogor, Selasa (4/2/2014).
Ia mengatakan, sudah ada tim yang mensosialisasikan proyek ini dan meninjau harga tanah di daerah itu. Dari tinjauan tim tersebutlah akan ditetapkan appraisal, yakni hasil gabungan antara NJOP dan harga pasar.
"Kalo pemerintah ditetapkan appraisal. Berdasarkan NJOP dan harga pasar. Kalau itu sudah tidak akan bisa diutak-atik," sambung politisi PPP ini.
Sebanyak 147 KK sudah terdata oleh pemkab Bogor untuk segera direlokasi. Rahmat menjelaskan pihaknya akan mengakomodir permintaan warga untuk masalah relokasi tersebut.
"Kalau ada yang mau tanah, kita akan carikan tanah," ungkapnya.
Dana pembebasan lahan ini akan diberikan oleh pemprov DKI sebesar Rp 1,2 triliun. Pemprov DKI mengglontorkan dana sebesar itu karena menilai pembangunan waduk tersebut sangat berpengaruh pada banjir di Jakarta yang sebagian besar karena air kiriman dari Bogor.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar