Pemukiman warga di kawasan waduk Megamendung masih didata untuk
direlokasi. Bupati Bogor Rahmat Yasin menjamin tidak akan ada spekulasi
kenaikan harga tanah akibat proyek tersebut.
"Saya sudah tugaskan
pada camat dan kepala desa agar tidak keluar spekulan mengenai harga,"
kata Rahmat saat meninjau lokasi calon waduk Megamendung di Jalan Raya
Puncak, Cipayung, Bogor, Selasa (4/2/2014).
Ia mengatakan, sudah
ada tim yang mensosialisasikan proyek ini dan meninjau harga tanah di
daerah itu. Dari tinjauan tim tersebutlah akan ditetapkan appraisal,
yakni hasil gabungan antara NJOP dan harga pasar.
"Kalo
pemerintah ditetapkan appraisal. Berdasarkan NJOP dan harga pasar. Kalau
itu sudah tidak akan bisa diutak-atik," sambung politisi PPP ini.
Sebanyak
147 KK sudah terdata oleh pemkab Bogor untuk segera direlokasi. Rahmat
menjelaskan pihaknya akan mengakomodir permintaan warga untuk masalah
relokasi tersebut.
"Kalau ada yang mau tanah, kita akan carikan tanah," ungkapnya.
Dana
pembebasan lahan ini akan diberikan oleh pemprov DKI sebesar Rp 1,2
triliun. Pemprov DKI mengglontorkan dana sebesar itu karena menilai
pembangunan waduk tersebut sangat berpengaruh pada banjir di Jakarta
yang sebagian besar karena air kiriman dari Bogor.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar