Presidium Sekretariat Nasional Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia, Muhammad Yamin, memprediksi bahwa rakyat akan geram jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tidak mencapreskan Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, selama ini rakyat memang sudah menanti figur pemimpin seperti pria yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta itu.
"Jokowi di rasa dekat dengan rakyat, dan sederhana," katanya ketika berkunjung ke Tempo, Selasa (4/2/2014).
Tidak bisa disangkal lagi, kata Yamin, bahwa rakyat merupakan strata politik yang paling nyata. Rakyatlah yang menentukan nasib politik seorang pemimpin dan partai politik. "Jokowi menjadi calon presiden adalah keputusan politik dari rakyat," ujarnya.
Yamin mengatakan, kelak Jokowi harus pintar memilih wakilnya jika memang diusung oleh PDIP sebagai calon presiden. Sosok yang pantas menjadi pasangan Joko Widodo dalam pertarungan pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014-2019, adalah sosok yang dapat mengisi kelemahan Jokowi yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Karena esensi dari wakil, lanjut Yamin, adalah pelengkap ketua.
"Jika jadi calon presiden, Jokowi harus mencari sosok yang memenuhi kriteria ini," tegas dia.
Seknas Jokowi telah mengadakan rapat kerja pertama mereka pada pertengahan Januari lalu. Ketua Presidium Seknas Jokowi Muhammad Yamin mengatakan, ada delapan perwakilan daerah yang menghadiri rapat ini. "Dari Papua, Jambi, Sulawesi Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Palembang," ujarnya.
Kedelapan perwakilan daerah ini, saat ini, sedang menyampaikan pandangan umumnya. Setelah itu, Seknas akan membahas pembagian komisi. Rencananya, kata Yamin, akan dibentuk tiga komisi yang masing-masing membidangi organisasi, program, dan rekomendasi.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar