Jika Jokowi tak nyapres, lalu siapa? Pertanyaan tersebut mengemuka dalam forum diskusi Inilah Demokrasi di Jakarta, Selasa (4/2/2014) sore.
Jokowi
yang selama ini selalu unggul dalam berbagai survei calon presiden
belum juga diusung oleh partainya, PDI-P, sebagai capres. Dalam diskusi
itu dibahas apakah Jokowi harus maju atau tidak sebagai capres pada 2014
mendatang. Kemudian, dibahas juga mengenai pertanyaan tersebut, siapa
yang harus maju sebagai capres jika Jokowi akhirnya tidak diusung oleh
PDI-P.
Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristianto
menyebutkan sejumlah nama kader lain seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wali Kota Blitar Djarot
Saiful Hidayat, dan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani.
Menurutnya,
kader PDI-P tersebut tak perlu diragukan lagi rekam jejaknya, baik
sebagai kepala daerah maupun sebagai anggota legislatif. "Sebagai
parpol, kita menyiapkan pemimpin. Ini tinggal persoalan momentum,” kata
Hasto.
Calon anggota legislatif dari Partai Golkar, M Misbakhun,
langsung menyebut nama ketua umumnya, Aburizal Bakrie alias Ical.
Pengalaman Ical sebagai pengusaha sekaligus politisi, menurutnya, adalah
perpaduan yang pas untuk menjadi seorang presiden. Terlepas dari citra
buruknya akibat kasus lumpur Lapindo Brantas di Sidoarjo, menurut
Misbakhun, Ical tak perlu diragukan.
"Jadi, kalau ditanya siapa
alternatif, saya kira Aburizal Bakrie sebagai ketua umum dan calon
presiden Golkar yang pantas," ujarnya.
Sementara itu, pengamat
politik, Ikrar Nusa Bakti, menilai, sejauh ini tidak ada tokoh yang
benar-benar pantas untuk ditandingkan dengan Jokowi. Namun, jika diminta
menyebut, dia memilih Ical dan calon presiden dari Gerindra, Prabowo
Subianto.
"Kemarin Polcomm merilis survei lawan tanding Jokowi, saya tungguin.
Enggak taunya yang muncul Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini),
Priyo (Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso), Hary Tanoe (calon presiden
Hanura). Wah itu sih bukan apple to apple," ujarnya.
Pengamat
politik lainnya, Hasan Nasbi, tidak menyebut satu pun nama kandidat
capres. Dia menjelaskan, selama ini capres di Indonesia berkutat dari
kalangan yang itu-itu saja. Dia pun mendukung capres dari kalangan
pengusaha sukses. Selama ini, menurutnya, banyak kalangan pengusaha yang
mempunyai kemampuan sangat baik, tetapi mereka enggan untuk bergelut di
dunia politik.
"Tapi, maksud saya bukan pengusaha seperti Pak
Ical ya, kalau dia sih sudah jelas masuk ke dunia politik dari awal,"
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar