Jumat, 16 Januari 2015

Puji Mentan dan MenPURR

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jika dua hingga tiga tahun mendatang Indonesia mampu membalikkan situasi terkait kebutuhan beras. Selama ini, meski merupakan negara agraria, Indonesia masih mengimpor beras “Saya minta 2-3 tahun mendatang kita harus bisa balikkan situasi, bahwa kita tanya siapa yang mau beli beras kita,” katanya di Istana, Jumat (16/1/2015).
Selain itu, guna mencapai target swasembada, dirinya juga akan memberikan sebanyak 60.000 traktor dan alat lainnya tahun ini untuk membantu di sektor pertanian. Selain itu, akan dibagikan juga benih jagung sebanyak 1 juta hektar.
“Saya kira dalam sejarah pembagian sebesar ini baru tahun ini dilanjutkan tahun depan dan tahun depannya lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Jokowi mengaku siap membangun waduk dan sudah mengumpulkan sejumlah bupati dan gubernur. Pemerintah berencana akan menambahkan 30 waduk.
“Keperluan kita 30 waduk, bangun kumpulkan bupati wali kota dan gubernur, semua minta tambahan waduk, jadi 49, semua senang waduk. kalau sudah diberi waduk target harus jelas, itu uang negara dan uang rakyat. Saya yakini dengan cara kerja yang kita lakukan, itu target saya tiga tahun harus sudah swasembada, tapi saya yakin sebelum tiga tahun selesai,” ujarnya.
Presiden Jokowi memuji pergerakan Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal tersebut lantaran kinerja kedua kementerian yang berjalan luar biasa.
“Mentan enggak pernah di kantor, kalau rapat pamit, seharusnya memang seperti itu, harus mengerti di lapangan. Menteri PU juga mengukur jalan, cek irigasi, bendungan dan jalan tol. Bukan hanya soal teken meneken di kantor saja. Target yang diberikan Mentan Amran Sulaiman ke provinsi juga jelas, Jabar naik 2 ton, Jatim juga,“ jelasnya di Istana, Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Jokowi mengungkapkan, dirinya akan mengabulkan permintaan apa saja jika hal tersebut berhubungan dengan produksi dan swasembada. Bahkan, Perpres terkait pelelangan produksi kini dihilangkan.
“Minta apa, tambah traktor kita beri, benih dan pupuk tepat waktu, dulu tidak tepat waktu karena lelang dua bulan, lelang selesai, sudah panen, maka perpres kita ubah, enggak usah pakai lelang, langsung tunjuk. Karena serapan benih hanya 20 persen, yang 80 persen tidak terkirim bagaimana mau swasembada,” jelasnya.
Selain itu, masalah di lapangan seperti saluran irigasi banyak yang tidak teridentifikasi. Hampir 50 persen saluran irigasi rusak, ini yang menjadi permasalahan di sektor pertanian.
“Saluran irigasi rusak, ada yang bilang 20 tahun tidak diapa-apakan, akhirnya air tidak ke sawah, problem ini yang kita ingin selesaikan,” ujar Jokowi.  [okezone]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar