Pemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak, gas elpiji, dan semen
mulai awal pekan depan. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menepis
anggapan bahwa penurunan harga BBM adalah untuk mengalihkan prahara
Kapolri.
"Presiden bertanggung jawab untuk tetap mengendalikan
urusan pemerintahan. Semuanya ditangani oleh presiden yang berkaitan.
Walaupun situasi politik ada dinamikanya tapi presiden tetap bekerja,"
tutur Andi di Kompleks Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta
Pusat, Jumat (16/1/2015).
Dinamika politik yang dimaksud adalah
mengenai penetapan Kapolri. Pemilihan Komjen Budi Gunawan sebagai calon
tunggal Kapolri dinilai terlalu politis dan sarat akan intervensi Ketum
PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, mengenai penurunan
harga BBM, pemerintah akan berdiskusi dengan DPR. Pemerintah juga
berjanji akan melibatkan pemerintahan daerah, kota, dan kabupaten agar
kebutuhan pokok lainnya ikut turun.
"Nanti kita lihat perkembangan di DPR. Dalam diskusi di DPR nanti kita akan lihat perkembangan terakhir," kata Andi.
Ada
pun harga-harga yang turun adalah: Premium menjadi Rp 6.600/liter,
solar menjadi Rp 6.400/liter, gas elpiji 12 kilogram menjadi Rp 129.000,
dan harga semen yang diproduksi BUMN turun Rp 3.000 per sak. [detik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar