Tidak biasanya sosok Presiden mengumumkan penurunan harga semen. Tradisi
yang tidak biasa itu baru dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sikap yang dilakukan oleh Jokowi itu ternyata memiliki pesan
tersirat. Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menjelaskan,
pemerintah tidak memiliki kewenangan memaksa para produsen semen di
dalam negeri untuk turut menurunkan harga. Setidaknya, dengan adanya
pengumuman tersebut produsen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk
menurunkan harga produk semennya agar dapat bersaing.
"Kalau yang lain tidak turun ya terserah, tetapi kita memberi tahu
saja, message-nya di situ," ujar Bambang saat ditemui di kantornya,
Jakarta, Jumat (16/1/2015).
Bambang mengakui, keputusan pemerintah dalam menurunkan harga semen
tidak serta merta dapat membuat produsen semen swasta turut menurunkan
harga produknya. Kendati demikian, bila produsen semen sebesar PT Semen
Indonesia rela menurunkan harga produknya, maka diharapkan dapat
diikuti pula oleh produsen semen lainnya.
"Semen Indonesia itu kan price leader, kalau price leader nuruin harga yang lain juga ikut," ungkapnya.
Siang ini produsen Jokowi mengumumkan penurunan harga bahan bakar
minyak (BBM), dibarengi dengan pemangkasan harga semen yang diproduksi
oleh BUMN, seperti PT Semen Indonesia dan PT Semen Batu Raja sebesar Rp
3.000 per sak.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil
mengungkapkan industri semen selama ini tidak sehat karena
ketidakberesan pada struktur pasar. Menurutnya, market share Semen
Indonesia tetap dari dulu, kareannya tidak ada persaingan sehat terjadi
selama ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar