Pasangan capres cawapres Joko Widodo (Jokowi) -Jusuf Kalla (JK) tetap menempati urutan
teratas dalam berbagai lembaga survei terkemuka, meskipun belakangan deras mengucur rilis survei abal-abal. Sampai saat ini, paling tidak lebih dari
sepuluh lembaga survei ternama masih dengan bangga menempatkan Jokowi-JK unggul atas
Prabowo-Hatta dengan selisih 3-8 persen.
Demikian disampaikan
dalam siaran pers Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada Senin, 7 Juli
2014. LSI menyebut lembaga survei PoliticalWave yang tercatat sebagai
salah satu lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK. Lembaga ini
melakukan survei bagi kalangan netizen dan menemukan bahwa elektabilitas Jokowi-JK sebesar 53,8 persen, sedangkan Prabowo-Hatta 46,2 persen.
Dalam hasil survei terbarunya, LSI menyebut kini elektabilitas Jokowi-JK mulai mengalami rebound dan meninggalkan Prabowo-Hatta.
Menurut
Adjie Alfaraby, peneliti senior, survei terakhir LSI memperlihatkan
elektabilitas Jokowi-JK sebesar 47,80 persen, unggul atas pasangan
Prabowo-Hatta sebesar 44,20 persen.
Sebelumnya lembaga survei
terkemuka seperti Populi Center, Soegeng Sarjadi Syndicate Government
(SSSG), Alvara Research Center (ARC), Indikator Politik, Pol Tracking
Institute, dan Cyrus Network menempatkan Jokowi-JK teratas dalam survei.
Hasil
survei sebuah koran terbesar di Indonesia yang dilansir pada Sabtu, 21
Juni 2014 juga menyebutkan Jokowi-JK unggul dengan 42,3 persen,
sedangkan Prabowo-Hatta hanya 35,3 persen. Perolehan keunggulan suara
Jokowi-JK didapat dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Hasil survei SSSG juga
menyebutkan Jokowi-JK unggul dengan 42,65 persen dan Prabowo-Hatta
sebesar 28,35 persen. Populi Center menyebutkan Jokowi-JK 47,5 persen
dan Prabowo-Hatta 36,9 persen.
Menurut
David Krisna, hingga dua hari menjelang pilpres, hasil survei
lembaga-lembaga survei tidak berubah, bahkan semakin mengukuhkan
kekuatan Jokowi-JK, terutama setelah debat capres-cawapres terakhir
pada Sabtu, 5 Juli 2014 lalu. Peneliti muda dari Populis Institut ini
mengatakan perubahan menjulang itu disebabkan kelas menengah ke atas
yang tadinya banyak masih menunggu kini menjatuhkan pilihan pada
Jokowi-JK.
"Perkiraan dua hari ke depan hingga tanggal 9 Juli besok, keunggulan Jokowi-JK semakin besar atas pesaingnya," kata David. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar