Seorang relawan Jokowi-JK, Muhroni (50), warga Desa Leyangan, Ungaran
Timur, Kabupaten Semarang, adalah orang yang berhasil mengungkap sumber
pemasok ribuan tabloid Sapujagat yang beredar di sejumlah desa di
Kabupaten Semarang.
Ribuan eksemplar tabloid Sapujagat tersebut
sebagian dibakar di halaman Posko Prabowo-Hatta sebagai simbol kemarahan
pendukung Jokowi-JK.
Muhroni yang mengaku sebagai salah seorang
anggota PAC PDI-P Ungaran Timur mengaku sengaja mendatangi Posko
Pemenangan Prabowo-Hatta untuk meminta stiker Prabowo-Hatta.
Ia mengambil inisatif untuk mengusut penyebar tabloid tersebut
setelah mendapatkan laporan dari temannya di wilayah Kelurahan
Langensari, Ungaran Barat.
"Saya bilang ke mereka, 'Mbok aku
njaluk stiker'e (saya minta stikernya)', supaya orang-orang tua tahu
wajahnya Prabowo-Hatta,'' kata Roni di Posko Prabowo. Belakangan, orang
bernama Kholil, pengurus DPC Gerindra Ungaran Timur, mengatakan bahwa
stiker Prabowo-Hatta sudah habis.
"Kalau stiker tidak ada. Kalau mau ini ada tabloid, baru saja datang dari Surabaya," kata Kholil.
Lantas
Roni mengiyakan untuk menerima satu bundel tabloid Sapujagat. Merasa
mendapatkan apa yang sebelumnya dia cari, Roni kemudian keluar
menyelinap ke sebuah apotek yang bersebelahan dengan posko pemenangan
Prabowo-Hatta tersebut.
"Saat di dalam apotek, saya langsung telepon Pak Bondan mengabarkan kalau saya dapat barangnya," ungkapnya.
Tak
berselang lama, Bondan Marutohening, Wakil Ketua Timses Jokowi-JK
Kabupaten Semarang, mendatangi Posko Koalisi Merah Putih untuk
mengklarifikasi temuan anak buahnya tersebut.
Tabloid Sapujagat tersebut diterbitkan oleh PT Sapujagat yang bearalamat di Jalan Makam Peneleh 39, Surabaya. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar