Selasa, 08 Juli 2014

Di Den Haag WNI Ramai-ramai Bantu Orang Kampung Menangi Pilpres

Semangat menggebu warga negara Indonesia (WNI) yang ingin memberikan suaranya di Pilpres 2014 tergambar dari membeludaknya jumlah pemilih di beberapa negara, salah satunya di Den Haag, Belanda.
Pengalaman menjalani proses pemungutan suara Pilpres 2014 di 'Negeri Kincir Angin' itu diutarakan Tika Sinaga. WNI yang tinggal di Den Haag itu menceritakan pengalamannya mengikuti pesta demokrasi di Den Haag melalui milis Perspektif.
Pada hari H pemilihan yakni Sabtu, 5 Juli 2014, Tika sudah berangkat menuju KBRI Den Haag sejak pagi untuk mengikuti memberikan hak suaranya. "Saya kebetulan sedang dalam perjalanan kerja ke Utrecht yang sudah terskedul sejak tahun lalu. Tanggal 5 pagi dari Schipol saya langsung ke KBRI Denhaag, untuk pilpres," tulisnya.
Apa pilihannya, ternyata pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK. "Tentunya nyoblos jagoan saya, Jokowi," katanya.
Sesampainya di lokasi, Tika mendapat pemandangan yang menakjubkan. "Waktu saya tiba, antrean sangat panjang. Tapi saya tetap antre bersama seorang kolega. Heran benar, hujan in and out, enggak ada seorang pun yang bergeser ke luar barisan. Untungnya ada orang merapatkan payungnya, jadi kamera Nikon saya terlindungi," lanjutnya.
Sembari mengantre, Tika sempat bertegur sapa dengan sesama WNI. Ia pun mengutarakan pertanyaannya, apakah selalu begini setiap pemilu? Beberapa WNI yang mengaku sudah tinggal di sana selama 15 hingga 30 tahun tinggal di sana mengatakan inilah pertama kali terjadi. Orang-orang bersedia antre sampai 3 jam lamayan untuk bisa mencoblos.
Tika pun mendengar pembicaraan pegawai kedutaan yang berjaga. Mereka terlihat berdiskusi, "Pak masih 700 orang lagi di luar dan ini sudah hampir jam 4!" Ia juga melihat beberapa ibu yang antre sambil menggendong anak dikeluarkan dari barisan karena diberi jalan pintas.
"Saya sempat mengobrol dengan Ibu Dubes yang mengunjungi para pengantre dan menanyakan ke beliau, apakah ada bottle neck di dalam, sampai antrean begini panjangnya atau pemilu kali ini yang memang istimewa," tulis Tika.
Saking ramainya, ia melihat penjaja makanan dadakan seperti bakso dan risol berdagang di seberang gedung kedutaan. Ada pula mahasiswa yang berfoto bersama di seberang kedutaan mengacungkan 2 jari.
Dari hasil obrolannya dengan banyak orang, mulai dari tua hingga muda, dari satu kelompok ke kelompok lainnya, Tika mendapat jawaban yang sama, "Mereka ingin bantu Jokowi orang kampung itu, memenangi pertarungan ini untuk mewujudkan Indonesia baru. Saya bener-benar terharu, dan saya tidak bohong," ucapnya.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar