Cara memimpin Capres Jokowi Widodo sungguh merupakan inspirasi baru bagi model kepemimpinan di tanah air.
Sebab, di tengah rakyat yang cukup muak dengan suguhan model pemimpin
yang ingin dilayani dan dijilat tanpa kerja nyata dan turun ke
lapangan, Jokowi membawa model kepemimpinan yang sebaliknya. Jokowi
meniru model kepemimpinan Kholifah Umar Bin Khattab RA.
“Model kepemimpinan Jokowi yang mau berdialog, mendengar langsung
keluhan masyarakat dan mau turun langsung ke lapangan yang dikenal
dengan sebutan blusukan benar-benar memberikan inspirasi dan semangat
baru bagi model kepemimpinan di tanah air.
Beliau benar-benar meniru Kholifah Umar,” terang Sekjen DPP PKB Imam Nahrawi dalam rilisnya, Selasa (8/7/2014).
Menurut Wakil Ketua Tim Kamnas pasangan Jokowi-JK ini, Umar bin
Khatttab adalah seorang pemimpin besar kau muslimin dalam khazanah
sejarah Islam. Dia adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar Assiddiq.
Dalam sejarah Islam, disebutkan bahwa saat menjadi Khalifah,
Sayyidina Umar selalu memegang prinsip kejujuran dan kesederhanaan dalam
memimpin.
“Dalam konteks kepemimpinan, sejarah menulis bahwa Khalifah Umar
terbukti selalu melihat langsung kondisi dan situasi masyarakatnya.
Baik dalam konteks masalah keamanan, pangan maupun hukum dan keadilan
masyarakat. Jokowi berusaha meneladani semampunya, meskipun tentu tidak
bisa persis Khalifah Umar,” terang Gus Imam.
Anggota DPR PKB ini menambahkan, sangat banyak sekali contoh-contoh
yang diberikan Khalifah Umar Bin Khattab dalam menjadi pemimpin yang itu
dipraktikkan oleh Jokowi.
Misalnya, Keduanya suka mengunjungi rakyatnya secara langsung tanpa
diwakilkan untuk memastikan program dan kebijakannya berjalan dan
menguntungkan rakyat.
Politisi Muda PKB ini menambahkan, dalam satu sejarah disebutkan,
Khalifah Umar bin Khattab pernah melakukan perjalanan dengan
pembantunya.
Dalam perjalanan itu, keduanya hanya membawa satu ekor unta
tunggangan. Karena hanya menggunakan satun tunggangan, mereka menaikinya
secara bergantian. Ketika memasuki kota tujuan, pas kebetulan giliran
pembantunya yang menaiki onta,
“Saat itulah, masyarakat kota mengira bahwa pembantunya yang sedang naik onta itulah sang khalifah Umar.
Padahal Umar rela berjalan karena komitmen dan sifat taqwanya kepada Allah sehingga dia rela berjalan dan tak dianggap khalifah.
Kejadian mirip seperti yang dialami Jokowi sewaktu masih menjabat
walikota Solo ketika orang mengira ajudannya adalah dirinya,” terangnya.
Imam menambahkan begitu banyak lagi contoh-contoh prilaku Khalifah Umar Bin Khattab dalam memimpin masyarakat dan umatnya.
Dan contoh-contoh yang diteladankan sayyidina Umar itu mulai dari
kejujuran, kesederhanaan, kemauan mendengar, keihlasan dan kerja keras
semuanya ingin dicontoh dan dilakukan oleh Jokowi.
“Jadi Pak Jokowi ingin menghadirkan model kepemimpinan baru yang melayani, amanah dan berfokus pada kejujuran dan transparansi.
Oleh karena itu, marilah kita berdoa agar harapan dan doa rakyat
Indonesia yang menginginkan pemimpin yang adil, jujur dan sederhana
serta mau bekerja dikabulkan dalam Pilpres 9 juli besok,” pungkas dia. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar