Relawan Jokowi-JK mengamuk di Posko Pemenangan Prabowo-Hatta yang
terletak di Jalan Diponegoro, Ungaran, Senin (8/7/2014) sekitar pukul
12.30 WIB siang.
Mereka ingin mengklarifikasi tentang informasi beredarnya tabloid
"Sapujagat" yang diduga dilakukan Timses Prabowo-Hatta ke rumah-rumah
warga di sejumlah desa di Kabupaten Semarang.
Tabloid tersebut menjelek-jelekkan pasangan Jokowi-JK.
Di halaman
muka terdapat gambar Jokowi memegang obor. Lalu ada tulisan bahwa
"Revolusi mental itu cara PKI". Lalu di tabloid itu juga terdapat
ungkapan, "Jusuf Kalla: Jokowi Presiden, Indonesia Hancur".
"Tim kami didatangi warga desa yang melaporkan diberi tabloid
'Sapujagat' oleh tim Prabowo. Ternyata makin siang yang laporan makin
banyak. Setelah kami lacak ternyata sumbernya di kantor ini. Ini masa
tenang, tapi mereka malah main curang," kata Bondan Marutohening, Wakil
Ketua Tim Sukses Jokowi-JK Kabupaten Semarang.
Maruto datang bersama 5 rekannya. Mereka mencecar Kholil, Pengurus
DPC Gerindra Ungaran Timur yang kebetulan hanya berdua dengan rekannya
yang sedang piket di Posko Merah Putih tersebut.
Penjelasan Kholil yang berbelit semakin memancing emosi massa PDIP. "Saya tidak tahu apa-apa, saya cuma piket," kata Kholil.
"Tidak tahu apa, jelas-jelas ini dibagi-bagi dan barangnya ada di
sini kok bilang tidak tahu. Kamu jangan bohong," sahut salah seorang
simpatisan PDIP.
Massa kemudian membawa ribuan eksemplar tabloid "Sapujagad" ke
halaman Posko Prabowo-Hatta. Kejadian itu menarik perhatian warga yang
melintas di jalan utama Semarang-Solo tersebut.
Kholil yang berusaha menahan agar tabloid tersebut tidak dibawa,
akhirnya ciut nyali melihat massa yang terlihat semakin emosi. Polisi
datang 15 menit kemudian untuk mengamankan situasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar