Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah mengerahkan puluhan
ribu relawan untuk memantau pelaksanaan pemilihan presiden. Apa apa
alasannya? "Karena semua takut kecurangan dan money politic. Makanya
dibentuk satgas antikecurangan dan antimoney politic untuk memantau
pelanggaran," kata Jokowi di Cilegon, Banten.
Menurut Jokowi, tugas satuan tugas itu tak hanya memonitor pergerakan
kubu lawan.
Perangkat pemerintah yang disalahgunakan untuk berpihak ke
salah satu kubu pun akan ikut diintip. "Yang jelas harus ada antisipasi
di lapangan. Para satgas akan berjaga dari malam sampai pagi," ujar
Gubernur DKI nonaktif itu.
Namun, Jokowi tak bisa menyebut secara pasti jumlah personel satgasnya.
Yang jelas, satuan tugas itu akan disebar ke setiap Kabupaten/Kota
dengan kekuatan 1.000-5.000 orang, tergantung kebutuhan masing-masing
wilayah.
Terkait dengan dukungan Partai Demokrat ke pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa, Jokowi menegaskan, itu sebuah pilihan politik
yang harus dihormati. Meski demikian, Jokowi menegaskan pentingnya
pemerintah menjaga netralitasnya.
"Yang paling penting pemerintah jangan berpihak, harus bersikap netral.
TNI, Polri, dan PNS harus netral. Saya lihat sementara masih baik, tapi
ya kalau ada pergerakan, kita akan teriak," tegasnya.
Jokowi juga mengatakan, sudah mendengar kabar bahwa ada beberapa relawan
di daerah yang diintimidasi, seperti dipersulit izin berkampanye.
Menurut dia, segala bentuk intimidasi tak akan melemahkan militansi
relawan.
"Ya relawan-relawan kami juga mantap terus. Dan tidak pernah mundur.
Mereka tetap berani menghadapi masalah. Tak ada panggung buat kampanye
tak apa. Kampanye di kampung atau jalanan juga bisa. Kampanye di kampung
juga bisa," terang Jokowi. [metrotvnews]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar