Rabu, 02 Juli 2014

Jokowi Minta Pemerintah Jaga Netralitas

Calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan telah mengerahkan puluhan ribu relawan untuk memantau pelaksanaan pemilihan presiden. Apa apa alasannya? "Karena semua takut kecurangan dan money politic. Makanya dibentuk satgas antikecurangan dan antimoney politic untuk memantau pelanggaran," kata Jokowi di Cilegon, Banten.
Menurut Jokowi, tugas satuan tugas itu tak hanya memonitor pergerakan kubu lawan.
Perangkat pemerintah yang disalahgunakan untuk berpihak ke salah satu kubu pun akan ikut diintip. "Yang jelas harus ada antisipasi di lapangan. Para satgas akan berjaga dari malam sampai pagi," ujar Gubernur DKI nonaktif itu.
Namun, Jokowi tak bisa menyebut secara pasti jumlah personel satgasnya. Yang jelas, satuan tugas itu akan disebar ke setiap Kabupaten/Kota dengan kekuatan 1.000-5.000 orang, tergantung kebutuhan masing-masing wilayah.
Terkait dengan dukungan Partai Demokrat ke pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Jokowi menegaskan, itu sebuah pilihan politik yang harus dihormati. Meski demikian, Jokowi menegaskan pentingnya pemerintah menjaga netralitasnya.
"Yang paling penting pemerintah jangan berpihak, harus bersikap netral. TNI, Polri, dan PNS harus netral. Saya lihat sementara masih baik, tapi ya kalau ada pergerakan, kita akan teriak," tegasnya.
Jokowi juga mengatakan, sudah mendengar kabar bahwa ada beberapa relawan di daerah yang diintimidasi, seperti dipersulit izin berkampanye. Menurut dia, segala bentuk intimidasi tak akan melemahkan militansi relawan.
"Ya relawan-relawan kami juga mantap terus. Dan tidak pernah mundur. Mereka tetap berani menghadapi masalah. Tak ada panggung buat kampanye tak apa. Kampanye di kampung atau jalanan juga bisa. Kampanye di kampung juga bisa," terang Jokowi.  [metrotvnews]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar