Ekonom senior Emil Salim mengatakan cita-cita untuk membangun tol
laut yang menghubungkan pulau-pulau di nusantara merupakan nilai plus
yang dimiliki oleh calon presiden Joko Widodo dibandingkan kompetitornya
Prabowo Subianto."Saya telah membaca visi misi Jokowi mengenai ekonomi setebal 40
halaman dan dijabarkan kedalam 16 rencana aksi, cita-cita besar
membangun tol laut adalah salah satu keunggulan dia dari Prabowo," kata
Emil Salim dalam diskusi publik dengan tajuk 'Realistiskah Program
Ekonomi Jokowi' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Era Orde Baru ini mengungkapkan
permasalahan ketimpangan pendapatan antara wilayah barat dan timur
Indonesia hingga saat ini belum terpecahkan.
"Pertanyaannya, apakah cita-cita besar tersebut sudah mencakup
tantangan-tantangan strategis bangsa? Jawabannya Ya, Apabila Jokowi
mampu menghapus defisit anggaran yang saat ini terjadi akibat
membengkaknya subsidi BBM," tutur Emil Salim.
Lebih lanjut, Emil Salim mengatakan ketimpangan pendapatan ini harus segera dihilangkan, karena akan mengancam negara kesatuan.
"Jangan sampai pembangunan terlalu berat ke wilayah barat seperti
proyek jembatan Selat Sunda karena proyek jembatan Selat Sunda merupakan
visi pembangunan Jawa Sumatera bukan visi pembangunan negara kesatuan,"
ujar dia.
Meskipun pembangunan tol laut akan menghabiskan anggaran yang tidak
sedikit, Emil juga menjelaskan, bahwa pembangunan jangan dilakukan
berdasarkan asas tingkat pengembalian investasi tetapi asas keadilan dan
pemerataan pembangunan.
"Pemerataan di tanah air sulit terjadi, karena ketimpangan ini,
berbicara pemerataan pembangunan kita lihat saja Surabaya-Merauke
ongkosnya sangat tinggi,"kata Emil.
Emil menyarankan terbentuknya bahwa ketimpangan pendapatan wilayah
timur barat Indonesia harus diatasi dengan solusi praktis dan konkrit
melalui kabinet kerja dengan political will dan komitmen penuh.
"Indonesia membutuhkan kabinet kerja dalam pemerintahan ke depan
bukan kabinet politik. di dalam pemerintahan dibutuhkan orang-orang yang
benar-benar memahami pekerjaannya di dalam bidangnya masing-masing"
jelasnya. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar