Rabu, 11 Juni 2014

Kisah Ketika Jokowi Tinggal di Aceh

Sosok Joko Widodo (Jokowi) yang sangat sederhana, telah menaruh simpati masyarakat Bener Meriah, Aceh. Maklum, Jokowi pernah menjadi konsultan kehutanan pabrik Kertas Kraft Aceh (KKA) pada 1986-1988.
Cerita Imam Masjid Istiqamah, Bener Meriah, Tgk Aman Tursina kepada wartawan, menyebutkan, sosok Jokowi sangat santun dan ramah dan selama berada di daerah Bener Meriah, sangat menyatu dengan masyarakat.
Bahkan, sejak pertama datang ke daerah pemekaran Aceh Tengah ini, Jokowi langsung mencari Masjid. Saya yang pertama menemui waktu itu, ketika orang itu (Jokowi, red) mau Shalat Zhuhur, kenang Tgk Aman.
Usai shalat, katanya, Jokowi langsung berbincang-bincang sedikit terkait pembangunan daerah dan perkembangan ekonomi kerakyatan, yang ketika itu masih bergabung dengan Kabupaten Aceh Tengah.
Begitu pula soal pembangunan Masjid Istiqamah kala itu masih belum rampung. Dan, saat ditanya bahwa masih perlu bantuan donatur untuk penyelesaiannya, Jokowi pun langsung menyambut dengan baik dan ia siap membantu.
Tentunya proposal pun segera dibuat, tetapi, Jokowi pun menyatakan tidak perlu, ia langsung memberikan cash alias kontan yakni berupa besi beton 16 inci puluhan batang.
Itulah salah satu contoh tak terbantahkan dan sangat kami ingat dan sampai saat ini nyaris masyarakat tidak pernah melupakan apa yang sudah disumbangkan oleh Jokowi kepada masyarakat Bener Meriah, ulasnya.
Cerita juga datang dari Joko Sulityo, teman Jokowi sama-sama ketika itu dikirim dari Jakarta. Kini Sulityo sudah menetap di Bener Meriah dan beristrikan orang Aceh Tengah. Menurutnya, sosok Jokowi tidak pernah meninggalkan shalat dan sering menjadi Imam ketika bersama teman-temannya ketika itu.
Bahkan, saat berada di Komplek perumahan PT KKA di Bener Meriah, mereka bersama-sama juga mendirikan mushala sebagai tempat shalat berjamaah bagi karyawannya ketika itu.
Saya kenal dekat dengan Jokowi ketika di Aceh Tengah ketika itu dan sampai saat ini masih terus berkomunikasi dengannya, ujar Erwin Mega, salah satu anggota PDIP di dataran Gayo.
Erwin Mega kala itu merupakan anak buah Joko Widodo yang ikut menyiram tanaman secara manual pakai selang dan ceret tanaman yang disemai oleh Jokowi sebagai ahli kehutanan pada proyek KKA.   [imr/jpnn]

2 komentar:

  1. Menyimak masa lalu Pak Jokowi adalah luar biasa, hidup tergusur dan tinggal dipinggir sungai, pelit kasih contekan saat ujian, tercepat mendaki gunung, pendiam tapi senang lagu metal, belajar wirausaha hingga jd eksportir, merantau di Papua dan Aceh. Dan kiprah politiknya walau junior tp mampu menjadi walikota solo atas kemauan rakyat hingga 2 kali hingga jd gubernur DKI, merakyat dan dermawan. Akankah Jokowi jd Presiden RI 2014-2019? Semoga saja demikian. Hidupnya seperti menunggu dan menjalani takdir tanpa memaksakan merampas sesuatu sebelum takdir. Apakah pengalaman hudupnya adalah pencitraan? Bukankah jalan hidupnya adalah kehendakNya? Manusia pasti tak sempurna, tapi pernahkah dia sakiti sesamanya? Aku cari dan aku cari salahnya, tapi tak jua kutemui. Pastilah dia pernah salah, kesalahan yg mesti bisa dimaklumi.

    BalasHapus
  2. Terlalu sederhana, sesedehana pemikirannya yang tidak cukup untuk memimpin bangsa yang besar ini..

    BalasHapus