Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati
Soekarnoputri berharap Joko Widodo (Jokowi) terpilih menjadi Presiden
RI ketujuh.
"Saya ingin Jokowi jadi presiden, kenapa? Bukan untuk kepentingan
saya, tapi untuk kepentingan bangsa," kata Mega saat menyampaikan
sambutan dalam Seminar Nasional Bidang Kelautan bertema: "Membangun
Indonesia Menjadi Negara Maritim yang Kuat, Maju dan Mandiri", di
Bandung, Jabar, Rabu (11/6/2014).
Terkait seminar, menurut Mega, penelitian kemaritiman sangat kurang
di Indonesia. Padahal, Indonesia dikenal sebagai negara Maritim dan
Bahari.
"Kalau kita mau bangkit dan menjadi besar hanya dari kelautan dan
pertanian saja asal dimaksimalkan. Dengan begitu, maka akan menjadikan
kita sebuah Indonesia yang hebat. Namun, sekarang penelitian maritim
masih kurang," ujar Presiden RI kelima.
Sebelumnya, Jokowi didaulat memaparkan visi dan misinya di bidang kelautan.
"Saya minta ke Jokowi, "ade saya jadikan kamu capres (calon
presiden). Kalau Allah SWT restui terpilih jadi presiden, please
(tolong) yang diomongkan (Jokowi saat seminar) itu, kerjakan!," tegas
Mega.
Dalam pemaparan, Jokowi mengemukakan hilangnya potensi pendapatan di
sektor kelautan. Misalnya, dari ikan tuna yang mencapai Rp 14 triliun
per tahun.
"Sejumlah Rp 14 triliun per tahun kita kehilangan potensi tuna yang
masuk ke pasar gelap. Lapangan harus dikuasai, harus dikawal sehingga
memberikan solusi Rp 14 triliun hilang dipasar gelap," kata Jokowi.
Dia menargetkan produksi ikan tuna bisa digenjot 100% dari 800.000
ton per tahun menjadi 1,5 juta ton tuna. Peningkatan itu dapat dilakukan
dengan penambahan armada tangkap ikan.
Dia berkeyakinan, dengan program peningkatan armada baru nelayan,
maka berdampak positif pada serapan tenaga kerja baru di Indonesia.
"Serapan tenaga kerja baru akan naik 6,7 juta orang dari saat ini 5,6
juta menjadi sekitar 12 juta orang di sektor maritim," imbuh Gubernur
DKI Jakarta non aktif ini.
Dia juga bertekad meningkatkan sektor maritim melalui pengembangan
industri pengolahan di sentra-sentra produksi ikan. Adapun sentra-sentra
itu di antaranya berada di Sumatera, Papua, Maluku dan lainnya. Selain
itu, lanjut dia, harus dibangun pasar-pasar ikan modern di beberapa di
Indonesia.
"Daerah harus membuka diri menyiapkan lahan mempermudah izin dalam pembukaan produksi," ucapnya.
"Kalau kita betul-betul konsentrasi dan menekuni dan mengerjakan
baik-baik. Saya kira kekutaan negara kita di sektor maritim, ini masa
depan kita. Saya meyakini kejayaan masa depan kita ada di lautan,"
katanya. [beritasatu]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar