Rabu, 11 Juni 2014

Jokowi: Empat Hal untuk Restorasi Maritim Indonesia

Calon presiden Joko Widodo menyatakan ada empat langkah besar yang harus dilakukan terkait restorasi maritim atau kelautan Indonesia.

Pendapat tersebut disampaikannya secara langsung saat menghadiri seminar nasional bidang kelautan terkait Hari Kelautan Sedunia (World Oceans Day) dan peluncuran Hari Nusantara 2014 di Gedung Merdeka, Bandung, Rabu (11/6/2014).
"Ada empat hal besar yang harus dilakukan untuk restorasi maritim Indonesia. Pertama, mengatasi pasar gelap tuna dan pemanfaatan Zona Ekonomi Eksklusif," kata Jokowi dalam seminar tersebut.
Kedua, sambung dia, yaitu memberantas illegal fishing. Ketiga, melakukan ekspansi terhadap hasil budi daya laut. Keempat, memajukan ketenagakerjaan atau padat karya pada sektor maritim.

"Terkait maraknya pasar gelap tuna, kalau dihitung-hitung lagi, kita sudah mengalami kerugian hingga Rp14 triliun. Uang segitu hilang ditelan pasar gelap. Makanya, kita harus tingkatkan manajemen pengawasan untuk pasar tuna," ujar Jokowi.
Mengenai pemanfaatan ZEE, dia menargetkan peningkatan produksi ikan tuna dari target sebelumnya 800 ton per tahun menjadi 1,5 juta ton per tahun.
"Saya yakin sekali produksi tuna kita bisa ditingkatkan sampai maksimal, makanya saya naikkan targetnya hampir dua kali lipat. Peningkatan itu bisa dilakukan dengan penambahan armada kapal penangkap ikan," tutur Jokowi.
Sementara itu, dia mengungkapkan terkait pencegahan illegal fishing dapat dilakukan dengan penggunaan drones dan penguatan pengamanan laut yang disertai dengan manajemen pengawasan yang baik dan teratur.
"Drones adalah pesawat tanpa awak yang bisa digunakan untuk pertahanan keamanan negara, memonitor illegal fishing dan illegal logging serta memantau adanya kebakaran hutan. Alat ini tidak mahal, hanya Rp1,5 triliun," ungkap Jokowi.
Selanjutnya, terkait ekspansi budi daya laut, dia memaparkan hal tersebut dapat ditingkatkan melalui pembuatan keramba dan jaring apung yang lebih banyak di wilayah perairan Indonesia.
"Selain itu, tentunya harus didukung juga dengan penyediaan modal, pemberian kredit bagi para nelayan dengan bunga yang rendah dan pembentukan bank agro maritim khusus untuk melayani nasabah nelayan," terang Jokowi.
Terakhir, menyangkut ketersediaan lapangan kerja pada sektor maritim, menurut dia dapat diperluas seiring dengan dilakukannya penambahan armada kapal penangkap ikan dan perluasan lahan untuk budi daya laut.
"Saya kira kekuatan negara kita ada pada sektor maritim. Inilah masa depan kita. Saya yakin, kejayaan kita ada di maritim. Asalkan kita tekun, maritim kita pasti bisa ditingkatkan," tutup Jokowi.
Dalam kunjungan tersebut, Jokowi turut didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, Menteri Kelautan dan Perikanan Tjitjip Sutardjo dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Gotong Royong Rokhmin Dahuri.
Pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-Jusuf Kalla.  [antara]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar