Bakal calon presiden (capres) dari Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Rhoma Irama tidak setuju jika Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mencalonkan diri sebagai capres pada pemilihan presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Sebab, Jokowi mengemban tugas untuk menyelesaikan semua persoalan Jakarta sebagai kepala daerah.
"Kita minta kepada Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya dahulu sebagai Gubernur DKI Jakarta. Jangan dulu jadi presiden," ungkap Rhoma kepada wartawan saat tiba di Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, Jumat (9/5/2014).
Rhoma memiliki kenangan tersendiri pada Jokowi. Saat kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 lalu, Rhoma pernah bersikap sinis terhadap mantan wali kota Solo itu. Rhoma yang saat itu menjadi salah satu dari barisan artis pendukung pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) pernah berceramah di sebuah masjid di Tanjung Duren, Jakarta Barat.
Saat itu, Rhoma berceramah dan menyarankan jamaah untuk tidak memilih pemimpin yang tidak seakidah. Dia bahkan menuding ibu Jokowi bukan seorang muslim. Ceramah itu akhirnya membawa Rhoma pada pemeriksaan oleh Panwaslu DKI Jakarta.
Setelah sempat menjalani pemeriksaan, Rhoma yang diduga melakukan kampanye terselubung dengan menggunakan isu SARA, bebas dari segala tuduhan. Panwaslu menyatakan tuduhan terhadap Rhoma tidak terbukti. Tim Sukses Foke-Nara juga membantah jika si Raja Dangdut adalah salah satu juru kampanye pasangan tersebut. [tts/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar