Gerindra merasa dipojokkan setiap kali ada kampanye hitam soal Joko Widodo (Jokowi). Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, partainya yang tak tahu apa-apa malah dimaki-maki.
"Saya dari pagi ngetwit banyak yang kampanye hitam maki-maki dari akun nggak jelas. Kami sebenarnya yang paling banyak dihantam kampanye hitam," kata Fadli di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Jumat (9/5/2014).
Fadli mengatakan, kampanye hitam tentang isu pelanggaran HAM selalu menghantam capres partainya, Prabowo Subianto. Dia sudah berkali-kali menyampaikan bahwa Prabowo tak terlibat dalam pelanggaran HAM.
"Maunya terbuka jelas sajikan data dan fakta. (Isu) kasus HAM, Prabowo tidak terlibat dan sudah disampaikan berkali. Itu pesanan politik. Pas zaman Mega (berpasangan dengan Prabowo) tidak pernah diungkit-ungkit. Karena (Prabowo) tidak terlibat korupsi jadi dicari-cari masalah lainnya," ungkapnya.
Sebelumnya, masyarakat digegerkan dengan beredarnya tulisan yang dibuat seolah-olah berbentuk iklan duka cita. Iklan ini memasukkan gambar dan foto calon presiden PDIP, Joko Widodo.
Dalam iklan berjudul 'rest in peace' itu, Jokowi dituliskan telah meninggal dunia pada tanggal 4 Mei 2014 pukul 15.30 WIB. Sang pembuat iklan juga menuliskan nama Ir. Hambertus Joko Widodo dan Oey Hong Liong.
"Telah meninggal dunia dengan tenang pada hari Minggu, 4 Mei 2014 pukul 15:30 WIB, suami, ayah dan capres kami satu-satunya."
"Jenazah akan disemayamkan di kantor PDIP Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan dan akan dikremasi pada hari Selasa, 6 Mei 2014."
Nama sang istri, Iriana Widodo juga tak lepas dari iklan tersebut. Termasuk Megawati Soekarnoputri sebagai pihak yang ikut berduka cita. [ded/merdeka]
Yakin gak pernah terlibat pelanggaran HAM??? Cius??? Mi apah???
BalasHapus