Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan Ketua Dewan Pembina partainya, Prabowo Subianto, merupakan calon presiden yang paling sering diserang kampanye hitam.
"Yang paling banyak mendapatkan serangan kampanye hitam itu kami," kata Fadli, di kantor Dewan Pimpinan Pusat Gerindra, Jakarta, Jumat (9/4/2014). Menurut dia, serangan kampanye hitam terhadap Prabowo banyak muncul di media sosial melalui berbagai akun anonim.
Dia mencontohkan serangan kampanye hitam terhadap Prabowo yang menyinggung keterlibatan bekas Komandan Jenderal Kopassus itu dalam kasus pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. "Ini adalah pesanan politik," ujar Fadli. "Karena Pak Prabowo tidak pernah terlibat kasus korupsi, dicari-carilah yang lain."
Sebelumnya, kubu calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, mengklaim paling sering menjadi korban kampanye hitam. Kemarin, situs jejaring sosial digegerkan oleh gambar dengan tulisan Jokowi meninggal. Gambar kabar Jokowi meninggal didesain seperti pengumuman dukacita yang biasa muncul di surat kabar.
Jokowi mengatakan, dari sekian banyak kampanye hitam yang menimpanya, kabar bahwa ia meninggal dinilai paling mengagetkan dan menyakitkan. "Apa tidak ada cara yang lebih baik, melalui program misalnya. Banyak cara yang lebih baik," katanya. "Kalau sudah seperti itu, ya, brutal. Saya tidak mengerti kenapa tidak pakai hal-hal lain yang cerdas."
PDI Perjuangan menilai serangan kampanye hitam yang bertubi-tubi menerpa Joko Widodo menunjukkan bahwa kubu lawan sudah makin panik menjelang pemilihan umum presiden 9 Juli mendatang. "Kepanikan mereka terbukti dari strategi kampanye yang semakin aneh dan menghalalkan segala cara," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah. "Mulai dari memfitnah, puisi, bahkan sampai kampanye hitam dengan mengatakan Jokowi meninggal dunia." [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar