Kamis, 27 Maret 2014

Kasatpol PP: Zaman Pak Jokowi Tidak Ada Tameng dan Pentungan

Dalam proses normalilsasi kali/sungai di Jakarta, sejumlah bangunan liar maupun rumah atau bedeng di bantaran kali dibongkar. Penertiban ini dilakukan semanusiawi mungkin dengan tidak menggunakan pentungan seperti sebelumnya.
"Pada satu tahun ini masa Pak Jokowi, Satpol PP dalam melaksanakan tugas tidak memakai tameng , tidak pakai pentungan lagi, kalau pun hari ini ada, cuma buat peragaan aja," kata Kepala Satpol PP Kukuh Hadisantosa pada wartawan usai acara apel siaga ultah ke-52 Satpol PP di kawasan Monas, Jakpus, Kamis (27/3/2014).
Ia mengatakan arahan dari Jokowi agar melaksanakan penertiban dilakukan dengan persuasif. Cara ini dinilai lebih efektif daripada menggunakan kekerasan.
"Selama ini arahan Pak Gubernur kalau bertindak harus sopan, penuh dengan solusi. Cara-cara itu lebih ampuh daripada pakai kekerasan kepada masyarakat," sambungnya.
Keberadaan rusun sebagai solusi penertiban permukiman liar disambut positif oleh Kukuh. Ia menilai hal tersebut memudahkan proses penertiban.
"Pak Gubernur dalam melaksanakan itu perlu solusi jadi kalau ada rumah digusur, orang digusur, sudah ada tempatnya. Selama ini yang kita lakukakan, kalau ada pasar yang digusur di Tanah Abang, kita kasih tempat di blok G, jadi sudah ada solusi," ucapnya.
Sementara itu, untuk persiapan Pileg 9 April nanti, ia menyiagakan 5.000 personel yang akan ditempatkan di beberapa titik di Jakarta. Meski Satpol siap sedia, ia meyakini Jakarta akan aman dan tak ada kerusuhan yang berarti.
"Jakarta aman, Jakarta tertib, semua Satpol PP di masing-masing kelurahan dan kecamatan kan ada anggotanya di situ," ujar Kukuh.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar