Dalam proses normalilsasi kali/sungai di Jakarta, sejumlah bangunan liar
maupun rumah atau bedeng di bantaran kali dibongkar. Penertiban ini
dilakukan semanusiawi mungkin dengan tidak menggunakan pentungan seperti
sebelumnya.
"Pada satu tahun ini masa Pak Jokowi, Satpol PP
dalam melaksanakan tugas tidak memakai tameng , tidak pakai pentungan
lagi, kalau pun hari ini ada, cuma buat peragaan aja," kata Kepala
Satpol PP Kukuh Hadisantosa pada wartawan usai acara apel siaga ultah
ke-52 Satpol PP di kawasan Monas, Jakpus, Kamis (27/3/2014).
Ia
mengatakan arahan dari Jokowi agar melaksanakan penertiban dilakukan
dengan persuasif. Cara ini dinilai lebih efektif daripada menggunakan
kekerasan.
"Selama ini arahan Pak Gubernur kalau bertindak harus
sopan, penuh dengan solusi. Cara-cara itu lebih ampuh daripada pakai
kekerasan kepada masyarakat," sambungnya.
Keberadaan rusun
sebagai solusi penertiban permukiman liar disambut positif oleh Kukuh.
Ia menilai hal tersebut memudahkan proses penertiban.
"Pak
Gubernur dalam melaksanakan itu perlu solusi jadi kalau ada rumah
digusur, orang digusur, sudah ada tempatnya. Selama ini yang kita
lakukakan, kalau ada pasar yang digusur di Tanah Abang, kita kasih
tempat di blok G, jadi sudah ada solusi," ucapnya.
Sementara itu,
untuk persiapan Pileg 9 April nanti, ia menyiagakan 5.000 personel yang
akan ditempatkan di beberapa titik di Jakarta. Meski Satpol siap sedia,
ia meyakini Jakarta akan aman dan tak ada kerusuhan yang berarti.
"Jakarta aman, Jakarta tertib, semua Satpol PP di masing-masing kelurahan dan kecamatan kan ada anggotanya di situ," ujar Kukuh.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar