Kamis, 27 Maret 2014

Kantor Jokowi Digeruduk Buruh

Puluhan buruh yang tergabung dalam Gerakan Bersama Buruh Pekerja (Geber) BUMN mendatangi kantor Balai Kota, Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Mereka mengecam Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta yang masih memberlakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pegawai kontrak.
Agus Prabowo (42), pegawai outsourcing Perusahaan Gas Negara, mengatakan, pada 22 Oktober 2013 lalu, Pemerintah Pusat sudah menetapkan bahwa tidak ada lagi PHK bagi karyawan outsourcing. Namun, nyatanya, kata dia, di tingkat Dinas Tenaga Kerja masih ada PHK.
"Kan itu di Undang-undangnya sekarang sudah jelas. Salah satu yang direkomendasikan adalah tidak ada PHK untuk karyawan outsourcing BUMN. Tapi ini di tingkat dinas masih ada PHK," kata Agus.
Menurut Agus, para buruh meminta supaya Gubernur DKI Jakarta bertanggung jawab atas hal itu. Sebab, mereka menganggap Jokowi tidak bisa mengontrol anak buahnya.
Dia mengungkapkan, beberapa perusahaan BUMN di Jakarta yang masih menggunakan sistem pemutusan kerja bagi karyawan outsourcing adalah Perusahaan Listrik Negara, Jamsostek, Perusahaan Gas Negara, Kimia Farma, Indofarma, Pertamina, dan Kereta Api Indonesia.
"Makanya kami mau minta pertanggunjawaban dari Gubernur DKI Jakarta. Kami hanya ingin bicara, ini ada anak buahmu. Kok di tingkat dinas mengeluarkan kebijakan yang beda," ujarnya.
Saat buruh berunjuk rasa, Jokowi sedang tidak ada di kantornya. Dia sedang blusukan ke wilayah Jakarta Utara, yakni Waduk Pluit dan Marunda. Sebelum buruh datang, Jokowi sudah berangkat lebih dulu pada pukul 11.00 WIB.
"Saya mau ke Pluit dulu. Ayo kalau pada mau ikut," kata Jokowi singkat.

Sumber :
okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar