Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kepala
Dinas Pendidikan DKI Larso Marbun untuk mengkaji ulang jam aktivitas
sekolah di Jakarta. Jam mulai aktivitas sekolah pukul 06.30 WIB dinilai
memang agak membebani anak sekolah.
"Saya sudah perintahkan
kepala dinas pendidikan untuk evaluasi, tapi belum dapat kabar," ujar
Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis
(27/3/2014).Jokowi mengaku masih bingung kenapa jam masuk
sekolah di Jakarta diputuskan pukul 06.30 WIB. Untuk mengkaji ini,
Jokowi juga akan mendengarkan masukan dari para siswa.
"Tergantung
anaknya lah. Kalau senang jam 07.00 WIB, ya silahkan. Saya juga nggak
tahu keputusan itu (06.30 WIB) diambil dengan alasan apa. Saya nggak
ngerti," katanya.
Senada dengan Jokowi, Wakil Gubernur DKI
Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sedang mengkaji untuk mengganti
jam belajar anak di Jakarta. Aktivitas sekolah yang mulai pukul 06.30
WIB dianggap terlalu membebani pelajar. Ahok pun menuturkan jam belajar
anak diusulkan mulai pukul 09.00 WIB.
"Ada yang usul kenapa nggak
dibuat jam 9 pagi saja, nah kita akan kaji, kalau dia jam 9 berarti
pulangnya lebih sore dong," kata dia kepada wartawan di Balai Kota,
Jakarta, Rabu (26/3/2014).
Kajian ini menurut Ahok dibuat karena
pemberlakuan jam belajar pukul 6.30 WIB seperti sekarang tak juga bisa
mengatasi kemacetan. Tetapi, menggeser jam belajar jadi lebih pukul 9
juga tak serta merta menyelesaikan masalah.
"Karena kadang-kadang jam 9 pagi juga lebih macet kan," ujarnya.
Sebelumnya
psikolog anak Seto Mulyadi mengkritisi jam masuk sekolah yang terlalu
pagi. Seto melihat jam 06.30 WIB terlalu memberatkan, bahkan banyak anak
yang tak sempat sarapan.
"Anak menjadi seperti robot," kata Seto.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar