Kamis, 27 Maret 2014

Jokowi Khawatir Kecurangan di 2004-2009 Terulang

Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo akan menggunakan sistem IT untuk mengawasi kecurangan dalam pemilihan legislatif 2014.
"Setiap pileg selalu ada kecurangan maka dari saya akan menggunakan sistem IT untuk mengantisipasi dan mengawasi perhitungan suara hasil pileg tahun ini," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, usai menyapa warga, kader dan simpatisan PDIP serta relawannya di Sukabumi, Kamis (27/3/2014).
Ia mengkhawatirkan kasus kecurangan seperti dalam pileg 2004 dan 2009 akan terulang dalam pileg tahun ini. Oleh karena itu, pihaknya akan menggunakan sistem IT untuk seluruh Indonesia sehingga akan terbongkar sekecil apapun kecurangan yang dilakukan lawan politiknya.
Lebih lanjut, ia mengatakan pengalaman dari pileg terdahulu harus menjadi pelajaran bahwa potensi kecurangan pasti ada. Untuk itu, ia mengingatkan seluruh kader, simpatisan, warga dan relawan untuk selalu menjaga, mengawasi, dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan.
"Kita akan siapkan IT mulai dari TPS sampai di KPU pusat mulai dari perangkatnya sampai SDMnya. Untuk itu, kami mengingatkan kepada lawan politik jangan pernah sekali-kali bermain dengan kecurangan maka akan terbongkar," tambahnya.
Jokowi mengatakan pihaknya berencana membangun jaringan IT tersebut dalam lima hari ke depan untuk mengamankan pileg 2014 agar pesta rakyat lima tahunan ini bisa berjalan dengan jujur, bersih dan tidak ada kecurangan.
Selain itu, ia mengingatkan seluruh rakyat Indonesia agar bisa menjaga dan mengawasi pelaksanaan pileg ini agar berjalan secara kondusif tanpa kecurangan.
"Sekali lagi saya tekankan jangan mencoba atau bermain sekali saja dengan kecurangan dan sistem IT ini akan juga saya gunakan pada pilpres nanti," kata Jokowi yang juga Gubernur DKI Jakarta.

Sumber :
inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar