Sang jenderal tak tinggal diam saat Jokowi ditetapkan jadi capres PDIP.
Jokowi dianggap sebagai kompetitor utama. 'Peluru tajam' pun terus
dilontarkan. Siapa untung, siapa buntung?
"Perang dingin
Jokowi-Prabowo ini ditandai dengan serangan yang bersifat searah dari
pihak Gerindra baik dengan membawa isu Batu Tulis atau pun janji Jokowi
untuk 5 tahun di Jakarta," kata Direktur Eksekutif Charta Politika,
Yunarto Wijaya, kepada detikcom, Kamis (27/3/2014).
Menurut
Yunarto sindiran Prabowo soal capres boneka sampai puisi Air Mata Buaya
yang dilempar Waketum Gerindra Fadli Zon tidak produktif.
"Kondisi
ini menurut saya malah berpotensi menusuk balik Gerindra dan Prabowo
sendiri, karena serangan-serangan malah memperlihatkan ketakutan dari
Prabowo/Gerindra terhadap Jokowi," katanya.
Kondisi ini bahkan
dinilai kontras dengan gaya Prabowo sebagai petarung. Malah-malah bisa
menguntungkan Jokowi lantaran terkesan terzalimi.
"Dengan cara
menyerang seperti ini bukan tidak mungkin PDIP dan Jokowi akan
mendapatkan underdog effect karena seperti terlihat terzalimi oleh
lawan-lawan politiknya," simpul Yunarto.
Sumber :
detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar