Rabu, 16 Oktober 2013

Jokowi Nilai Ahok Layak Jadi Pemimpin Nasional

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengakui jika Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) layak menjadi pemimpin negara.
"Ya layak kalau saya lihat," kata Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Ketika ditanya apa yang menjadikan kriteria Ahok layak sebagai pemimpin negara, Jokowi tetap bertahan dengan jawabannya. Ia pun menjawab sambil tertawa.
"Ya layak. Yang penting sudah saya jawab kan," kata Jokowi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ahok dinilai sudah pantas menjadi pemimpin nasional, seperti Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang digadang-gadang menjadi calon Presiden.


Pegiat antikorupsi, Teten Masduki, mengatakan sosok Ahok sudah pantas menjadi pemimpin nasional. Menurutnya duet Jokowi-Ahok sudah memberikan harapan cukup banyak kepada masyarakat.
"Ya, bisa (jadi pemimpin nasional). Berdua dengan Jokowi, sudah memberikan cukup banyak harapan," kata Teten di kawasan Sudirman, Rabu (16/10/2013).
"Saya bertemu kalangan bisnis, mereka terkagum-kagum karena dua orang ini tak bisa disuap, tak bisa didekati. Mereka bilang, jadi enak karena ada kepastian," kata Teten.
Teten yang juga pengurus Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA), menjelaskan kalangan pebisnis terbiasa menggoda pejabat pemerintah agar bisa menerobos aturan dan hukum demi kelancaran bisnisnya. Namun kalangan bisnis di Jakarta saat ini tak bisa menerobos aturan hukum dalam masa kepemimpinan Jokowi-Ahok.
"Dua orang itu tidak bisa diterobos. Tetapi mereka (kalangan bisnis) senang karena ada kepastian dan pandangan baru bisnis yang lebih baik," kata Teten.
Teten menambahkan, pemimpin yang dibutuhkan saat ini bukan lagi yang terlihat keren, sangar, atau gagah. Menurutnya rakyat membutuhkan pemimpin yang dekat dengan rakyat, dan tak masalah jika wajah pemimpin tersebut seperti rakyat kebanyakan.
"Sekarang tidak butuh pemimpin yang badannya besar, sangar. Saya kira sekarang butuh antitesa dari pemimpin lama yang gagal. Tidak usah yang keren-keren. Yang wajahnya seperti rakyat lah. Bosan sama yang konvensional, gagah, sangar, jago pidato. Kita bukan mau lomba pidato," kata Tetan.

Sumber :
tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar