Rabu, 16 Oktober 2013

Jalan Pintas Jokowi Kurangi Genangan Air di Musim Hujan

Sejumlah warga Ibu Kota menikmati suasana akhir pekan di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat Sabtu (12/10/2013) lalu. Di antara masyarakat yang asyik bercengkerama bersama keluarga ada lima pekerja proyek sumur resapan yang sibuk mengebor tanah.
Salah satu pekerja tersebut adalah Ucok Siregar (34 tahun). Dengan serius dia mengawasi mesin bor power rig yang terus berbunyi dan berputar mengebor tanah. Pengunjung yang mondar mandir melintasi jalan di taman tidak dihiraukannya.
Tangan kanannya tidak pernah berhenti dari sebatang rokok. Setiap satu batang habis, ia langsung membakar rokok yang baru. Dua meter di sebelahnya ada tumpukan batu material galian yang di atasnya terdapat minuman kopi hitam.
Hingga pukul empat sore, Ucok dan kawan-kawan baru bisa mengebor hingga kedalaman lima meter.
Padahal, titik tanah yang sedang dibor sudah dikerjakan sejak sehari sebelumnya. Titik yang dikerjakan merupakan sumur keempat di zona Taman Suropati.
Ucok ditargetkan bisa membuat tujuh sumur resapan air di area ini. Setiap titik sumur resapan minimal harus punya kedalaman 60 meter. Adanya lumpur serta kerasnya tanah membuat pengeboran tanah agak sulit.
Kaus oblong serta celana yang dipakai untuk bekerja oleh mereka pun sangat kotor. “Susah ini (ngebornya) banyak lumpur. Tanahnya juga lumayan keras. Sampai malam lagi nih kita ngerjain,” kata Ucok yang merupakan koordinator pekerja zona Taman Surapati saat ditemui detikcom, Sabtu (12/10/2013) lalu.
Di tempat yang sama, staf pelaksana PT Jolundra Putra, Maradonna Sianipar mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menargetkan pertengahan Desember mendatang tujuh titik sumur resapan air zona taman Suropati sudah selesai. Pada awal Desember nanti diprediksi sudah masuk musim hujan dengan intensitas yang besar.
Selain Taman Suropati, PT Jolundra sebagai kontraktor juga mengerjakan zona sumur resapan air di Lapangan Banteng, Cempaka Putih, dan Kebon Sereh. Zona yang hampir selesai dikerjakan pihaknya adalah Lapangan Banteng. Seluruh sumur yang dibuat harus punya kedalaman minimal 60 meter.
Menurut Maradona sumur resapan air sangat manjur untuk mengurangi genangan air hujan yang biasa membanjiri daerah-daerah rawan tertentu. Dia mencontohkan, zona sekitar Lapangan Banteng yang sudah selesai enam dari total tujuh sumur resapan.
Biasanya Lapangan Banteng selalu tergenang bila hujan deras, namun sudah tidak lagi sejak dua pekan lalu. “Sekarang kalau hujan enggak banjir lagi itu lapangan. Kalau dulu kan hujan deres sedikit pasti tergenang itu lapangan,” kata Maradona kepada detikcom, Sabtu (12/10/2013) pekan lalu.
Pengamat Tata Ruang Kota Nirwono Yoga mengatakan, wilayah Jakarta yang rawan banjir minimal membutuhkan satu juta sumur resapan air. Jumlah 2000 sumur yang tersebar di berbagai titik lokasi yang rawan banjir masih jauh dari ideal.
Menurut dia, tidak mudah membuat sumur resapan karena 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut seperti beberapa wilayah Jakarta Utara.
Namun, hal ini bisa dilakukan dengan melakukan program gerakan massal yang melibatkan masyarakat. Artinya, perlu sosialisasi sejak jauh-jauh hari kepada masyarakat dan tidak dilakukan secara mendadak.
“Masyarakat dikasih tahu yang bisa dan enggak bisa digali buat sumur resapan. Jangan instan dan serba dadakan. Begitu sudah jadi ya sudah selesai, enggak ada perawatan nanti,” kata Nirwono kepada detikcom, Senin (14/10/2013) lalu.

Sumber :
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar