Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berupaya tidak mengulang sejarah kelam poyek monorel. Agar pembangunan angkutan massal dalam kota ini bejalan hingga selesai, Jokowi akan mengawasi langsung proyek tersebut. "Ada tiga hal yang diawasi yaitu aspek legal hukum, finansial, dan teknis," kata Jokowi, Rabu, (16/10/2013).
Jokowi meminta masyarakat optimistis proyek senilai 15T ini berjalan lancar. Dia menyiapkan tim khusus yang dipimpin Badan Pembangunan Daerah untuk mengawasi jalannya pengerjaan monorel. Tim ini juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Tata Ruang.
Proyek yang dikerjakan PT Jakarta Monorail ini, Jokowi teus memantau jalannya proyek supaya tidak terjadi kolaps. Jokowi mengaku sudah memeriksa secara seksama kemampuan keuangan dari investor. Itulah sebabnya dia dia mau menadatangani surat melanjutkan kembali proyek ini.
Proyek monorel dikerjakan sejak 2004. Mayoritas saham semula dimiliki PT Adhi Karya Tbk. Komposisinya, PT Adhi melalui PT Indonesia Transit Central di dalam PT Jakarta Monorail menyetor modal 3,44M atau 24,57 persen saham. Selain itu, Adhi juga memiliki saham di dalam PT Jakarta Monorail sekitar 7,65 pesen.
Dengan komposisi tersebut PT Adhi Karya menjadi mayoritas pemilik saham. Belakangan PT Adhi melepas sahamnya dari PT Jakarta Monorail dan diborong oleh Ortus Infrastructure Capital Ltd pada April 2013. " Total seluruh saham yang dibeli senilai 21,198M. Sehingga perusahaan milik taipan Edward Soeryawidjaya itu kini menjadi pemegang mayoritas saham monorel Jakarta.
Sumber :
tempo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar