Koordinator politik dan kampanye Perempuan Mahardika, Dian Novita, menilai kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) masih belum adil terhadap kaum perempuan. Karena selama satu tahun belum menyentuh perempuan. Ia mengatakan dari banyaknya program pemerintah daerah, mulai dari MRT, KJS hingga kartu pintar belum bisa menjauhkan perempuan dari kekerasan seksual.
"Program yang sangat bagus, tetapi sayangnya tidak sampai tingkatan untuk akar rumput (perempuan)," jelas Dian di kantor Kontras, Rabu (16/10/2013).
Dian menjelaskan masih banyak perempuan yang belum memahami kemana harus mengadu saat terjadi pelecehan seksual. Hal inilah yang belum disosialisasikan oleh Jokowi. Upaya pemahaman perempuan mengenai Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) juga belum ada.
"Kami pernah melakukan survei kepada aliansi dan kelompok, tetapi mereka banyak yang tidak mengetahui. Padahal kami pikir mereka sudah mendapatkan arahan," ungkapnya.
Ihwal kekerasan terhadap perempuan. Dian mengatakan sebanyak 20 orang setiap harinya menjadi korban pelecehan seksual di Indonesia. Kasus terakhir yang terjadi di Monumen Nasional (Monas) menunjukkan lemahnya perlindungan terhadap perempuan.
"Kasus pelecehan di tempat umum saja masih bisa terjadi. Bagaimana dengan kasus pelecehan yang dilakukan oleh orang terdekat," pungkasnya.
Sumber :
merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar