Lelang Surat Utang Negara (SUN)
perdana pada kuartal IV dibanjiri peminat. Kelebihan penawaran dalam
lelang ini mencapai empat kali lipat dari target indikatif. Salah satu
pemicu, investor bergairah menyambut euforia pelantikan presiden
terpilih Joko Widodo (Jokowi).
Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU)
merilis, pada lelang Selasa (14/10), total penawaran mencapai Rp 32,85
triliun. Pemerintah akhirnya menyerap Rp 12 triliun dari 6 seri surat
utang yang dilelang.
Seri yang dilelang adalah FR0067 (tenor 30
tahun), FR0069 (tenor 5 tahun), FR0070 (tenor 10 tahun) dan FR0071
(tenor 15 tahun). Sedangkan dua seri sisanya tenor pendek yakni
SPN12150806 dan SPN12151001. SUN yang paling banyak mendapat penawaran
dari investor adalah FR0070 dengan total penawaran hingga Rp 8,4
triliun. Hanya saja pemerintah cuma menyerap Rp 1,3 triliun. Seri FR0069
menjadi SUN yang menyerap emisi tertinggi yakni sebesar Rp 3,35
triliun.
Global Markets Financial Analyst Manager Bank
Internasional Indonesia Anup Kumar memprediksi, minat investor yang
tinggi merupakan langkah antisipasi menyambut euforia pasar modal pasca
pelantikan presiden.
"Lelang ini fantastis. Saya menduga investor
ingin membeli di harga par 100, untuk mendapat capital gain saat
pelantikan presiden nanti," ujar Kumar. Maklum, lelang ini merupakan
kesempatan terakhir berburu di pasar primer sebelum pelantikan presiden
baru. Kumar juga bilang investor tidak mengejar yield tinggi. Bahkan
yield yang diminta investor dalam lelang kemarin merupakan yang terendah
dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini menguntungkan pemerintah,
sehingga berani menyerap Rp 12 triliun dari target semula Rp 8 triliun.
"Pemerintah juga mengantisipasi permintaan yield tinggi jika November
nanti harga Bahan Bakar Subsidi (BBM) jadi dinaikkan," ujar Kumar.
Di
satu sisi, amunisi SUN pada sisa tahun ini akan berkurang. Kumar
menyarankan, mengantisipasi hal tersebut, investor sebaiknya mengoleksi
SUN dengan durasi antara 1 hingga 7 tahun. Bagi investor ritel,
penawaran ORI011 yang kini tengah berlangsung, merupakan efek surat
utang terbaik yang kini bisa dikoleksi. Maklum, arah pasar obligasi ke
depan tengah menunggu wacana kenaikan harga BBM. [tribun]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar