Minggu, 15 Juni 2014

Survei LSI: Prabowo Ngepot, Jokowi Ngesot

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terhadap elektabilitas Capres-cawapres 24 hari jelang pilpres. Hasilnya elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa makin melonjak dan elektabilitas Joko Widodo-Jusuf Kalla kian merosot.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby mengatakan, meskipun mengalami penurunan, pasangan Jokowi-JK masih mengungguli Prabowo-Hatta dengan selisih sekitar 6 persen suara.
"Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Hatta pada awal Juni ini berada di angka 38,7 persen, sedangkan Jokowi-JK elektabilitasnya di angka 45,0 persen. Artinya selisih elektabilitas keduanya hanya tinggal 6,3 persen," kata Adjie di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (15/6).
Adjie melanjutkan, jika survei sebelumnya selisih antara keduanya mencapai 13 persen. Pada bulan Mei lalu elektabilitas Jokowi-JK sebesar 35,42%, sementara elektabilitas Prabowo-Hatta sebesar 22,75%.
"Mengecilnya selisih kedua capres ini di satu sisi disebabkan oleh menurunnya dukungan kepada Jokowi dan masyarakat merasa tak ada yang baru yang ditawarkan dari Jokowi. Sedangkan kenaikan elektabilitas Prabowo disebabkan masyarakat menilai Prabowo memiliki strong leadership dan sosok tegas yang diinginkan masyarakat," tuturnya.
Adjie melanjutkan, kedua capres masih punya peluang menang yang sama dan masih bisa saling mengalahkan. Selain itu ada satu hal yang membuat elektabilitas keduanya terhambat yakni adanya black campaign yang sama-sama menyerang Jokowi dan Prabowo.
"Isu negatif dan black campaign yang menyerang Jokowi ikut mempengaruhi persepsi publik terhadap Jokowi. Sedangkan isu beredarnya surat pemecatan Prabowo atas kasus penculikan aktivis merugikan Prabowo," jelasnya.
Survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan metode multistage random sampling, 2.400 responden, margin error kurang lebih 2 persen dan undecided voters 16, 3 persen. [did/merdeka]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar