Politikus PDIP Guruh Soekarnoputra mengatakan, bila Jokowi kelak
terpilih menjadi presiden maka harus mampu melakukan perubahan atau
revolusi yang menyeluruh ke semua bidang, khususnya dalam hal
kepemilikan bangunan sejarah yang kini lebih banyak dikuasai pengusaha
asing.
"Salah satu bangunan sejarah itu ialah Hotel Indonesia di
mana pada zaman pemerintahan Presiden pertama Soekarno, hotel itu
merupakan salah satu tempat bersejarah yang dibanggakan rakyat. Tapi
kini justru dimiliki bangsa asing dan berubah nama menjadi Hotel
Kempinski," kata dia, di hadapan massa pendukung Jokowi-JK yang hadir
dalam deklarasi dukungan di Bundaran HI Jalan Sudirman, Minggu (15/6/2014).
Dia
menerangkan, perubahan kepemilikan Hotel Indonesia ke tangan pengusaha
asing merupakan ulah Orde Baru yang menzalimi benda sejarah peninggalan
Bung Karno. Tak hanya itu saja, dia juga mengecam ulah Orde Baru yang
tak mau menetapkan Bung Karno sebagai Bapak Indonesia sekaligus Guru
bagi rakyat Indonesia.
"Karenanya kami pilih Jokowi menjadi
presiden karena dia tidak akan menjadikan Indonesia kembali ke Orde
Baru. Ini bedanya dengan capres dari partai lain," kata dia, sembari
mengingatkan kepada massa pendukung Jokowi-JK agar ikut berjuang bersama
dirinya untuk memenangkan Jokowi-JK dalam pilpres nanti.
Menurut
dia, sudah waktunya pemikiran dan ajaran Bung Karno sebagai Bapak
Indonesia dilestarikan dan diimplementasikan untuk membangun negeri ini
menjadi bangsa yang besar dan disegani seluruh dunia. Maka dari itu,
Jokowi-JK harus mampu memegang teguh ajaran Bung Karno dan
mengimplementasikan Pancasila saat memimpin Indonesia nanti.
Guruh
meminta Jokowi untuk mengembalikan fungsi UUD 45 seperti semula. Guruh
juga menyarankan kepada Jokowi untuk memperbaiki Indonesia melalui
revolusi pertanian, bidang moral, mental, politik hingga sektor ekonomi.
"Jadi, jika Jokowi membuat revolusi mental, maka Bung Karno dulu juga membuat Revolusi Pancasila," jelas dia. [did/merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar