Pasangan Prabowo-Hatta unggul di tiga provinsi, yakni Sumatera Selatan (51,7% berbanding Jokowi-JK 23,4%), DKI Jakarta (50,0 % berbanding Jokowi-JK 48,3%) dan Jawa Barat (48,4% berbanding Jokowi-JK 43,2%).
Sementara Jokowi-JK unggul di Sulawesi Selatan (56,9% berbanding Prabowo-Hatta 15,3%), Jawa Tengah (55,4% berbanding Prabowo-Hatta 31,8%), Lampung (51,75 berbanding Prabowo-Hatta 40,0%), Jawa Timur (50,6% berbanding Prabowo-Hatta 36,3%), Banten (50,0% berbanding Prabowo-Hatta 48,9%).
"Yang menarik di wilayah Sumatera Utara kedua pasangan ini memiliki dukungan yang sama (47,7%)," ujar Direktur Eksekutif Pol-Tracking, Hanta Yuda AR di Morrissey Hotel, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2014).
Proses survei Poltracking kali ini diadakan di seluruh provinsi Indonesia mulai dari 26 Mei-3 Juni 2014 dengan 2.010 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan margin error 2,19 persen.
Berdasarkan analisa dari Poltracking, jumlah responden yang tertarik dengan informasi visi dan misi serta program kerja capres mencapai sebesar 36 persen. Hal tersebut, membuktikan bahwa pemaparan visi misi itu harus perlu diperhatikan oleh kedua Timses capres.
NU Jokowi, Muhammadiyah Prabowo
Selain hal di atas, survei juga menyebut bahwa kedua pasang kandidat berkompetisi sengit pada dua massa Islam terbesar, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Di kalangan massa NU, Jokowi-JK lebih unggul sebesar 48,1 persen, sementara pemilih Prabowo-Hatta sebesar 41,7 persen.
Sementara massa Muhammadiyah, sebesar 44,6 persen lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Hatta, sedangkan pemilih Jokowi-JK sebesar 42,3 persen. Sementara itu, bagi massa Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar setelah Muhammadiyah, massa yang condong ke Jokowi-JK sebesar 49,1 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 40,5 persen.
Artinya, ormas Islam di Indonesia terbelah dukungannya ke dua kandidat yang ada, walaupun Jokowi-JK dalam kontestasi pencapresan diasosiasikan dengan NU dan Prabowo-Hatta diasosiasikan dengan Muhammadiyah. Selisih dukungan tipis dari masing-masing ormas Islam terhadap dua kandidat adalah petunjuk awal ketatnya kompetisi Pilpres 2014.
Namun demikian, ada 47,9 persen pemilih Islam yang tidak menyatakan atau tidak mempunyai asosiasi keagamaan cenderung lebih unggul Jokowi-JK sebesar 24 persen dibandingkan Prabowo-Hatta sebesar 18,9 persen.
Survei Pol-Tracking ini digelar pada 26 Mei sampai 3 Juni 2014 di seluruh Provinsi Indonesia. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 2010 responden dengan margin of error sekitar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multi-stage random sampling.
Profesi Pemilih
Hasil surve berkaitan dengan profesi, pasangan Jokowi-JK lebih mendominasi dari sembilan profesi yang disurvei termasuk yang tidak bekerja atau pengangguran. Sementara Prabowo-Hatta, hanya unggul pemilih yang bergelut di bidang buruh, pengusaha, PNS dan mahasiswa.
Direktur Eksekutif Pol-tracking Institute, Hanta Yuda AR menjelaskan, seperti petani atau nelayan baik penggarap maupun pemilik lebih memilih Jokowi-JK. Begitu juga profesi pedagang kecil dan pegawai swasta yang akan memilih Jokowi-JK.
"Petani/nelayan penggarap, Jokowi-JK 48,5 persen, pemilik petani/nelayan Jokowi-JK 48,5 persen dan Prabowo-Hatta 42,1 persen," jelas Hanta saat memaparkan hasil surveinya di di Morrissey Hotel, lecture 1 & 2 Jalan KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (15/6).
Ibu rumah tangga dan tidak bekerja pun lebih memilih Jokowi-JK. Sementara Prabowo-Hatta banyak dipilih oleh Buruh, pengusaha, PNS dan mahasiswa.
"Berdasarkan sebaran pemilih, pasangan Prabowo-Hatta unggul di kluster pemilih PNS/pensiun (53,3%), pedagang besar(51,6%), dan mahasiswa/sekolah (48,3%). Sedangkan pasangan Jokowi-JK paling unggul di kluster pemilih ibu rumah tangga(55,8%), tidak bekerja(54,1%),dan pedagang kecil(52,4%)," tegas dia.
Survei dilakukan terhadap 2010 responden di seluruh Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu. Margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara pada 26 Mei sampai 3 Juni 2014 secara serentak di 33 provinsi. Survei ini dibiayai sendiri oleh PT Poltracking Indonesia yang bersifat independen dan non-konsultatif.
Berikut hasil lengkap pemilih Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK berdasarkan profesi yang dilakukan Pol-Tracking Institute:
1. Petani/nelayan penggarap
Prabowo-Hatta 38,3 persen
Jokowi-JK 48,5 persen
2. Petani/nelayan pemilik
Prabowo-Hatta 42,1 persen
Jokowi-JK 48,5 persen
3. Buruh/tukang (kayu, batu)
Prabowo-Hatta 44,9 persen
Jokowi-JK 44,1 persen
4. Pedagang kecil
Prabowo-Hatta 39,8 persen
Jokowi-JK 52,4 persen
5. Pengusaha
Prabowo-Hatta 46,5 persen
Jokowi-JK 38 persen
6. PNS/pensiunan
Prabowo-Hatta 53,3 persen
Jokowi-JK 34,3 persen
7. Pegawai swasta
Prabowo-Hatta 39,7 persen
Jokowi-JK 52,1 persen
8. Ibu Rumah Tangga
Prabowo-Hatta 35,4 persen
Jokowi-JK 55,8 persen
9. Mahasiswa/Sekolah
Prabowo-Hatta 48,3 persen
Jokowi-JK 40,4 persen
10. Tidak bekerja
Prabowo-Hatta 31,1 persen
Jokowi-JK 54,1 persen
11. Lainnya
Prabowo-Hatta 48,8 persen
Jokowi-JK 40,7 persen
[merdeka]
Selain hal di atas, survei juga menyebut bahwa kedua pasang kandidat berkompetisi sengit pada dua massa Islam terbesar, yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Di kalangan massa NU, Jokowi-JK lebih unggul sebesar 48,1 persen, sementara pemilih Prabowo-Hatta sebesar 41,7 persen.
Sementara massa Muhammadiyah, sebesar 44,6 persen lebih banyak memilih pasangan Prabowo-Hatta, sedangkan pemilih Jokowi-JK sebesar 42,3 persen. Sementara itu, bagi massa Nahdlatul Wathan, ormas Islam terbesar setelah Muhammadiyah, massa yang condong ke Jokowi-JK sebesar 49,1 persen, sementara Prabowo-Hatta sebesar 40,5 persen.
Artinya, ormas Islam di Indonesia terbelah dukungannya ke dua kandidat yang ada, walaupun Jokowi-JK dalam kontestasi pencapresan diasosiasikan dengan NU dan Prabowo-Hatta diasosiasikan dengan Muhammadiyah. Selisih dukungan tipis dari masing-masing ormas Islam terhadap dua kandidat adalah petunjuk awal ketatnya kompetisi Pilpres 2014.
Namun demikian, ada 47,9 persen pemilih Islam yang tidak menyatakan atau tidak mempunyai asosiasi keagamaan cenderung lebih unggul Jokowi-JK sebesar 24 persen dibandingkan Prabowo-Hatta sebesar 18,9 persen.
Survei Pol-Tracking ini digelar pada 26 Mei sampai 3 Juni 2014 di seluruh Provinsi Indonesia. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 2010 responden dengan margin of error sekitar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel adalah multi-stage random sampling.
Profesi Pemilih
Hasil surve berkaitan dengan profesi, pasangan Jokowi-JK lebih mendominasi dari sembilan profesi yang disurvei termasuk yang tidak bekerja atau pengangguran. Sementara Prabowo-Hatta, hanya unggul pemilih yang bergelut di bidang buruh, pengusaha, PNS dan mahasiswa.
Direktur Eksekutif Pol-tracking Institute, Hanta Yuda AR menjelaskan, seperti petani atau nelayan baik penggarap maupun pemilik lebih memilih Jokowi-JK. Begitu juga profesi pedagang kecil dan pegawai swasta yang akan memilih Jokowi-JK.
"Petani/nelayan penggarap, Jokowi-JK 48,5 persen, pemilik petani/nelayan Jokowi-JK 48,5 persen dan Prabowo-Hatta 42,1 persen," jelas Hanta saat memaparkan hasil surveinya di di Morrissey Hotel, lecture 1 & 2 Jalan KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Selatan, Minggu (15/6).
Ibu rumah tangga dan tidak bekerja pun lebih memilih Jokowi-JK. Sementara Prabowo-Hatta banyak dipilih oleh Buruh, pengusaha, PNS dan mahasiswa.
"Berdasarkan sebaran pemilih, pasangan Prabowo-Hatta unggul di kluster pemilih PNS/pensiun (53,3%), pedagang besar(51,6%), dan mahasiswa/sekolah (48,3%). Sedangkan pasangan Jokowi-JK paling unggul di kluster pemilih ibu rumah tangga(55,8%), tidak bekerja(54,1%),dan pedagang kecil(52,4%)," tegas dia.
Survei dilakukan terhadap 2010 responden di seluruh Indonesia yang sudah memiliki hak pilih dalam pemilu. Margin of error kurang lebih 2,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengambilan data dilakukan dengan wawancara pada 26 Mei sampai 3 Juni 2014 secara serentak di 33 provinsi. Survei ini dibiayai sendiri oleh PT Poltracking Indonesia yang bersifat independen dan non-konsultatif.
Berikut hasil lengkap pemilih Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK berdasarkan profesi yang dilakukan Pol-Tracking Institute:
1. Petani/nelayan penggarap
Prabowo-Hatta 38,3 persen
Jokowi-JK 48,5 persen
2. Petani/nelayan pemilik
Prabowo-Hatta 42,1 persen
Jokowi-JK 48,5 persen
3. Buruh/tukang (kayu, batu)
Prabowo-Hatta 44,9 persen
Jokowi-JK 44,1 persen
4. Pedagang kecil
Prabowo-Hatta 39,8 persen
Jokowi-JK 52,4 persen
5. Pengusaha
Prabowo-Hatta 46,5 persen
Jokowi-JK 38 persen
6. PNS/pensiunan
Prabowo-Hatta 53,3 persen
Jokowi-JK 34,3 persen
7. Pegawai swasta
Prabowo-Hatta 39,7 persen
Jokowi-JK 52,1 persen
8. Ibu Rumah Tangga
Prabowo-Hatta 35,4 persen
Jokowi-JK 55,8 persen
9. Mahasiswa/Sekolah
Prabowo-Hatta 48,3 persen
Jokowi-JK 40,4 persen
10. Tidak bekerja
Prabowo-Hatta 31,1 persen
Jokowi-JK 54,1 persen
11. Lainnya
Prabowo-Hatta 48,8 persen
Jokowi-JK 40,7 persen
[merdeka]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar