Dosen sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia,
Kasijanto Sastrodinomo, mengatakan dalam masyarakat Jawa percaya setiap
pergantian pemimpin akan diawali dengan tanda-tanda alam. Isyarat bisa
berupa gunung meletus atau gelombang tinggi di laut.
Menurutnya,
letusan Gunung Kelud adalah salah satu pertanda yang dipercaya bakal
ada pergantian pemimpin di negeri ini. "Meletusnya Gunung Kelud pada 13
Februari 2014, merupakan salah satu gejala alam yang dilukiskan dalam
sejarah Jawa dalam pergantian pemimpin," katanya, Senin (9/6/2014).
Menurutnya,
masyarakat Jawa percaya bahwa setiap pemimpin atau raja adalah pusat
mikro cosmos. Karena itu pergantian pemimpin akan menyebabkan
keseimbangan alam terganggu hingga alam bereaksi dan memberi isyarat
alam. Kasijanto mencontohkan tokoh Ken Arok, yang mendirikan Kerajaan
Tumapel. Ken Arok diisukan menerima semacam isyarat-isyarat sebelum dia
menjadi pemimpin. Setelah mendapatkan beberapa isyarat, Ken Arok jadi
pemimpin.
Tanda yang dipercaya sebagai adanya pergantian pemimpin, lanjut Kasijanto, adalah munculnya penampakan benda langit bercahaya seperti meteor yang oleh masyarakat Jawa disebut pulung. Masyarakat Jawa percaya bahwa bila pulung jatuh ke atap rumah, maka pemilik rumah itu akan menjadi pemimpin terpilih.
Sebelumnya, Minggu sore kemarin tampak benda langit seperti meteor itu melintas di langit Jakarta, Bogor, dan Tangerang Selatan.
Namun kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa, Thomas Djamaludin
mengatakan benda yang melintas di langit Jakarta kemarin sore
kemungkinan bukan meteor. Thomas memprediksi benda itu hanya jejak pesawat yang terbang tinggi. Jejak
pesawat itu terkondensasi dan kemudian memantulkan cahaya matahari
hingga terlihat seperti menyala mirip meteor jatuh. "Saat itu senja,
cahaya merah matahari membuat jejak pesawat di awan putih seperti ekor
api." [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar