Calon presiden dari poros koalisi PDI Perjuangan Joko Widodo mengatakan bahwa penyair Wiji Thukul yang
hilang, mutlak harus ditemukan. Menurut dia, terlepas apakah Wiji
Thukul masih hidup atau sudah meninggal, kejelasan mengenai nasibnya
harus menjadi perhatian pemerintah.
"Harus ditemukan dong. Bisa
ketemu hidup atau sudah meninggal, tapi harus jelas. Tentang nanti ada
sebuah rekonsiliasi dari fakta-fakta yang sudah ada tidak menjadi soal.
Yang penting harus jelas," katanya di Jalan Sukabumi, Menteng, Senin (9/6/2014).
Jokowi mengatakan tidak masuk akal bahwa 13 orang hilang
tanpa kejelasan hingga kini.
Jokowi juga mengaku kenal baik dengan Wiji Thukul beserta istri dan anaknya.
Suami Iriana Widodo ini juga tahu di mana rumah Wiji Thukul. "Kenal
baik. Dia kan orang Solo. Istri dan anaknya kenal, rumahnya tahu.
Puisinya semua orang senang," katanya.
Banyak yang menduga Wiji
Thukul menjadi korban penculikan dan pembunuhan menjelang Sidang Umum
Majelis Permusyawaratan Rakyat 1998. Istri dan beberapa kerabat dekatnya
percaya dia masih hidup dan suatu ketika akan kembali. Namun, Wiji
Thukul tak pernah kembali. Lelaki cadel itu-ia tak pernah bisa
melafalkan huruf R dengan sempurna-dianggap membahayakan Orde Baru. Ia
"cacat" wicara, tapi ia dianggap berbahaya.
Selebaran, poster,
stensilan, dan buletin propaganda yang ia bikin tersebar luas di
kalangan buruh dan petani. Kegiatannya mendidik anak-anak kampung
dianggap menggerakkan kebencian terhadap Orde Baru. [tempo]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar