Minggu, 11 Mei 2014

Zaki Mubarok Tuduh Jokowi Bikin Iklan Kematian untuk Pikat Simpati Orang-orang Desa

Pencitraan dizalimi yang diduga dilakukan kubu capres PDIP Jokowi, sehingga terkesan teraniaya, dinilai efektif untuk meraup suara masyarakat yang tinggal di pedesaan atau masyarakat kelas menengah kebawah.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarok, mengatakan pencitraan dizalimi tidak begitu efektif untuk masyrakat perkotaan dan kelas menengah atas karena mempunyai pengalaman berpolitik yang cukup.
"Untuk perkotaan, (pencitraan dizalimi) tidak efektif. Yang disasar dari pencitraan palsu adalah masyarakat menengah ke bawah dan pedesaan. Yang pengalaman politiknya tidak tinggi.
Di desa-desa, kuat kesan masyarakat bahwa Jokowi dizalimi, disakiti. Jokowi membaca itu sehingga bermain pencitraan palsu seolah dizalimi," ujar Zaki saat dikonfirmasi, Minggu (11/5/2014).
Zaki berpendapat seharusnya di negara demokrasi modern, tidak lagi bermain pencitraan palsu demi meraup suara dalam sebuah pemilu. Menurutnya akan lebih sehat jika para kandidat beradu visi misi dan gagasan ketimbang hanya bermain di sisi pencitraan.
"Karena Jokowi sepertinya tidak punya visi misi, gagasan, dan argumen yang kuat, maka dia bermain di pencitraan palsu yang sangat sederhana. Karena (yang disasar) adalah masyarakat menengah kebawah," tukasnya.  [tribun]

3 komentar:

  1. Indonesia negara hukum bro. Anda intelektual, berani tuduh berarti punya bukti dan saksi. Tunjukkan bukti dan saksi tsb segera! Jangan sampai profil intelektual anda rusak dg sendirinya karena disamakan dg orang tak berpendidikan.

    BalasHapus
  2. Mereka itu pengamat politik atau tkg fitnah sih? Atau provokator kali yah? Sulit dibedakan!

    BalasHapus
  3. saling tuduh, saling serang, saling fitnah seperti mewarnai politik kita...... Dan kita Bangga dengan ini semua? Revolusi menta sebuah keharusan. Agar bangsa ini menjadi bangsa yang penuh kedamaian, makmur, sejahtera dan agamis.

    BalasHapus