Minggu, 15 September 2013

Prestasi Jokowi Tak Diragukan Lagi (Bagian I)

Menjelang pemilu 2014, politisi lawan Joko Widodo (Jokowi) semuanya sibuk menghajar Jokowi dengan berbagai cara seakan mereka lupa bahwa meskipun hanya sekejab Jokowi telah menggenggam prestasi yang luar biasa yang tidak akan pernah hilang dari sejarah negeri ini. Tulisan berikut ini adalah salah satu contoh upaya yang telah dilakukan oleh kader terbaik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk kesejahteraan wong cilik di ibukota negeri ini.

Sebelum Dibesut Jokowi
Untuk mengingatkan akan Kesan sempit, panas atau bahkan kumuh kerap kali muncul ketika berbicara mengenai pemukiman padat di DKI Jakarta yang salah satunya terletak di Tanah Tinggi I, Johar Baru, Jakarta Pusat. Tapi itu dulu, sebelum pemukiman padat tersebut 'disulap' oleh Jokowi menjadi Kampung Deret.
Gubuk tempat tinggal maupun lapak warung yang terbuat dari triplek kini tak tampak lagi. Bilik-bilik triplek yang menyesaki jalan sehingga cuma bisa dilalui dua motor pun sekarang sudah tidak ada di RT 014 RW 01. Kini yang ada hanyalah rumah-rumah permanen beratapkan asbes yang berderet di sisi kiri jalan dengan cat berwarna hijau muda.
Tak ada lagi bilik-bilik triplek beralas kardus yang berdiri di depan rumah itu karena sudah digantikan dengan taman selebar kurang dari satu meter di sepanjang sisi kanan jalan. Taman mini itu ditumbuhi berbagai tanaman seperti pucuk merah, cemara hias dan tanaman merambat seperti sirih. Di bagian tembok pembatas pemukiman dengan rel kereta juga digantung sejenis tanaman paku.


Setelah Dibesut Jokowi
Apalag di teras setiap rumah, diberi pula tanaman gantung yaitu sirih gading. Beberapa pot dengan isi tanaman palem pun ikut diletakkan di depan rumah. Dengan banyaknya tanaman itu, kesan asri dan sejuk muncul di sekitar pemukiman kampung deret. Semua tanaman tersebut diberi oleh Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Kampung deret di Tanah Tinggi ini merupakan salah satu contoh dari program bedah kampung yang dilakukan Jokowi. Proses pembangunan rumah-rumah berderet ini memakan waktu kurang lebih tiga bulan, sejak Mei sampai Agustus tahun ini.
Selama pembangunan berlangsung, warga ada yang mengungsi sementara ke rumah sanak saudaranya, mengontrak atau hanya pindah lapak ke depan rumah yang tengah dibangun.

Kampung Derte Jokowi Lebaran 2013

"Selesainya H-7 lebaran, total ada 38 pintu (rumah) dengan luas bervariasi, dari yang sembilan meter persegi sampai 75 meter persegi. Ada yang satu lantai ada yang dua," kata ketua RT 014, Yaya, Jumat(13/9/2013).
Sekecil apapun ukurannya, semua rumah memiliki kamar mandi berukuran sekitar 1x1,5 m. Bentuk rumah di kampung deret ini juga sama yaitu persegi dengan dua hingga tiga kamar. Dindingnya terbuat dari batako yang dicat warna hijau muda dan dilengkapi pintu kayu berwarna cokelat. Sebagai ventilasi, di bagian depan setiap rumah dipasang jendela persegi dengan kusen putih dan kaca nako.
Untuk rumah tingkat, di lantai dua digunakan triplek yang cukup tebal sebagai alas sehingga cukup kuat saat digunakan sebagai pijakan. Tangga yang menghubungkan lantai atas dan bawah dibuat dari kayu berwarna cokelat. Teras rumah yang dihiasi tanaman gantung pun sering dijadikan sebagai tempat untuk menjemur pakaian. Walaupun ada juga beberapa warga yang meletakkan jemuran pakaian di jalan depan rumahnya.
Mereka bisa meletakkan jemuran tersebut karena jalan selebar kurang lebih dua meter sudah lapang sebab warga sekarang tidak boleh berjualan di jalan itu seperti sebelumnya. Setiap rumah di kampung deret memiliki daya listrik bervariasi mulai 450 watt sampai 1.300 watt.
"Kalau air tergantung tiap rumah, ada yang pasang pompa air atau yang mengambil di mushala dengan membayar iuran," tutur Yaya.
Ia menambahkan, awalnya pemerintah berencana hanya menata bagian depan rumah saja, sepanjang satu meter ke dalam. Namun karena kebakaran yang terjadi pada bulan Maret lalu, semua bagian rumah pun dibenahi oleh pemerintah.
"Sebenarnya konsep kampung deret ini tempat yang kumuh itu diberesin, ditata, biar bersih. Namanya kampung deret ya itu memang udah program dari pak Jokowi, karena rumahnya itu dibangun berderet gini dengan bentuk yang sama," pungkas Yaya.
Adakah politisi lain yang pernah berbuat nyata seperti ini? Masihkah kita meragukan kemampuan Jokowi?
(Bersambung)

Sumber :
- kompas.com
- tempo.co
- detik.com
- Jokowi Diary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar