Minggu, 11 Mei 2014

Muhaimin Yakin Jokowi Menang karena Nahdliyin-Marhaen Bersatu

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meyakini koalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal efektif untuk memenangkan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014.
Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, keyakinan itu berdasarkan fakta kedua partai sama-sama memiliki basis massa riil. PKB memiliki basis massa Nahdliyin (NU) dan PDIP memiliki kaum marhaen.
Kedua basis massa tersebut secara struktur sosial mendominasi kalangan masyarakat, khususnya di pulau Jawa.
"Meski mendominasi secara kuantitas, namun keduanya sama-sama termarjinal dalam struktur perekonomian," katanya di ruang VIP Bandara Internasional Juanda Surabaya, Sabtu (10/5/2014) malam.
Dua kekuatan massa inilah, kata politisi yang akrab dipanggil Cak Imin itu, yang akan diefektifkan untuk memenangkan pencapresan Joko Widodo (Jokowi).
"Prinsipnya atas sesama keinginan membangun bangsa dan negara," tambah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini.
Karena itu, koalisi kedua parpol tersebut mengincar kemenangan besar di kantong massa Marhaen dan Nahdiyin di empat provinsi di Pulau Jawa, yakni Jatim, Jabar, Jateng, dan DI Yogyakarta.
PKB secara pasti sudah menentukan arah koalisi dalam Pilpres, setelah menggelar rapat pleno dengan dewan Syuro PKB di kediaman Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdul Aziz Manshur, di Pondok Pesantren Tarbiyatunnasyi'in Pacul Gowang, Jombang, Sabtu (10/5/2014) siang.
Dengan bergabungnya PKB, maka koalisi partai pendukung Jokowi bertambah kuat. Sebelumnya, Partai Nasdem telah menyatakan dukungannya terhadap pencalonan Jokowi sebagai capres.
Perolehan suara ketiga partai telah melebihi ambang batas pengajuan capres/cawapres yang ditetapkan Undang-undang Nomor 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, yakni sebesar 25 persen suara sah atau 20 persen jumlah kursi di DPR.  [tribun]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar