Tahu ajang kontes pencarian bakat nyanyi di salah satu stasiun TV pada acara Indonesian Idol? Seperti itulah yang tergambar dari pencarian cawapres Joko Widodo (Jokowi).
Para peserta Indonesian Idol harus rela antri berjam-jam selama beberapa pekan, untuk mendaftar dan berusaha masuk ajang itu. Ada yang dites tapi tidak diterima, ada yang maju babak berikutnya tapi tereliminasi. Hingga akhirnya terpilih satu juara.
Direktur Eksekutif Segitiga Institute M.Sukron mengatakan, pencarian sosok cawapres memang terlalu ribet.
Ada lima nama yang sempat disebut sebagai kandidat cawapres Jokowi. Beberapa hari kemudian, terisisa tiga karena dua sudah dicoret.
"Memang ini ibarat ajang Indonesian Idol. Padahal tidak harusnya seperti ini cara mencari cawapres," kata Sukron kepada INILAHCOM, Sabtu (26/4/2014).
Menurut dia, masih lebih baik Konvensi Capres Partai Demokrat. Karena dilakukan secara terbuka, dan publik tahu siapa saja kandidatnya, tidak sembunyi-sembunyi.
"Memang memilih cawapres adalah proses politik, tapi rakyat jangan sering dipertontonkan hal-hal yang akhirnya tidak ada manfaatnya," jelas dia.
Sebelumnya Jusuf Kalla pernah mengatakan Konvensi Capres Partai Demokrat layaknya Indonesian Idol.
"Saya kan penyanyi sudah lama masak masih ikut Indonesian Idol," kata JK menanggapi konvensi. [gus/inilah]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar